Asal-usul Kapal Pinisi Memeriahkan Doodle Google Hari Ini, Warisan Terdahulu Pernah Dinaiki Para Pemimpin ASEAN

photo author
- Kamis, 7 Desember 2023 | 10:50 WIB
Ilustrasi Doodle Google Asal-usul Kapal Pinisi (Kolase Google)
Ilustrasi Doodle Google Asal-usul Kapal Pinisi (Kolase Google)

Realitasonline.id | Sketsa kapal pinisi yang ada di doodle google menari perhatian untuk mengetahui asal-usulnya.

Sketsa pembuatan awal pun turut diperlihatkan. Kapal pinisi perlengkapan berlayar tradisional Indonesia yang digunakan di kapal sejak berabad-abad yang lalu.

Pinisi adalah mahakarya ketangguhan mengarungi samudra berpadu sempurna dengan keindahan dan ke anggunan kapal.

Baca Juga: Polsek Lima Puluh Monitor Dampak Curah Hujan Tinggi Cegah Terjadinya Banjir

Kala menyibak birunya laut di samudra nan luas dengan dua tiang dengan tujuh layarnya yang megar kalau tertiup angin bahkan sampai masuk ke dalam warisan tak benda UNESCO tahun 2017.

Dilansir dari video 20Detik terlihat dari asal-susl kapal pinisi bahwa terdahulu tentang nenek moyangku seorang pelaut. Ternyata nenek moyangku seorang pelaut adalah penggalan lirik lagu anak-anak ternyata kata nenek moyangku bukanlah sebuah karangan belaka tetapi Indonesia memiliki sejarah kemaritiman yang panjang.

Hal itu bisa dibuktikan ketika melihat dari keberadaan kapal Pinisi.

Baca Juga: Angin Kencang Rumah Ditimpa Pohon, Warga Taput Tewas

Asal usul dari kapal pinisi sudah ada sejak tahun 1500-an di Indonesia. Sering digunakan oleh pelaut Konjo, Bugis dan Mandar asal Sulawesi Selatan dalam mengangkut barang.

Kemudian kapal pinisi juga sering digunakan para pedagang tetapi saat ini sering digunakan oleh pariwisata.

Ciri khas dari kapal pinisi ini adalah penggunaan 7 sampai 8 layar. Memiliki dua tiang utama pada bagian depan dan belakang dan terbuat dari kayu.

Dalam pembuatan kapal pinisi di Indonesia yaitu ada di kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan di daerah desa Tanah Baru, Bira dan Batu Licin.

Baca Juga: Vina Muliana beri tahu 3 situs remote yang hasilkan pendapatan 28 juta per bulan. Dijamin banyak cuan!

Dalam pembuatannya digunakan secara tradisional menggunakan kayu besi, punaga atau bitti.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Miftahul Zannah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB

Terpopuler

X