Tel Aviv - Realitasonline.id | Amarah Israel disampaikan melalui Menteri Luar Negerinya, Eli Cohen dengan dilakukan mencabut visa tinggal koordinator kemanusiaan PBB.
Israel mencabut visa tinggal Lynn Hastings yang merupakan koordinator kemanusiaan PBB pada 5 Desember 2023.
"Kami tidak akan lagi berdiam diri menghadapi bias PBB!," kata Menteri Luar Negeri Israel melalui postingan media sosial instagramnya
Baca Juga: Jokowi Minta Para Menteri Sampai Kepala Daerah Jangan Persulit Investor
“Saya memutuskan untuk mencabut visa tinggal koordinator kemanusiaan PBB Lynn Hastings ke Israel," sambungnya, dikutip dari instagram @eli_cohen_minister pada Kamis, 7 Desember 2023.
“Seseorang yang tidak mengutuk Hamas atas pembantaian brutal terhadap 1.200 warga Israel, atas penculikan bayi dan orang tua, serta atas tindakan pelecehan dan pemerkosaan yang mengerikan, dan menggunakan penduduk Gaza sebagai tameng manusia, namun malah mengutuk Israel, negara demokratis yang melindungi warga negaranya, tidak dapat bertugas di PBB dan tidak dapat memasuki Israel!," sambungnya dengan tegas dalam postingan tersebut
Baca Juga: Anies Baswedan Akan Bentuk Badan Penanganan Kawasan Urban Jika Terpilih Jadi Presiden Pada Pilpres 2024 , Apa Fungsinya ?
Pernyataan Israel melalui Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen muncul setelah komentar yang dibuat oleh Hastings.
Ia menyuarakan keprihatinan terhadap rakyat Palestina setelah Israel kembali melakukan serangan tanpa pandang bulu terhadap lingkungan perumahan, rumah sakit, dan tempat penampungan PBB.
“Tidak ada tempat yang aman di Gaza, dan tidak ada tempat lagi untuk dituju,” demikian bunyi pernyataan Hasting.
Baca Juga: Mau Belajar di Cina ? Ayo Daftar Beasiswa Pemerintah Shanghai di Universitas Donghua 2024
“Kondisi yang dibutuhkan untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat Gaza tidak ada. Jika memungkinkan, skenario yang lebih mengerikan akan terjadi, dimana operasi kemanusiaan mungkin tidak dapat meresponsnya.” SAMBUNGNYA
Utusan Israel untuk PBB, Gilad Erdan turut menyuarakan kecamannya terhadap pandangan PBB tersebut mengenai perang antara Israel dan milisi Hamas.
“Tidak ada pembenaran atau gunanya berbicara dengan mereka yang menunjukkan belas kasihan atas kekejaman paling mengerikan yang dilakukan terhadap warga Israel dan orang-orang Yahudi. Tidak ada kata-kata yang bisa diucapkan,” ujar Erdan di akun media sosialnya
Baca Juga: Cari Beasiswa di Jepang ? Ikuti Beasiswa Postdoctoral JSPS 2024 Dari British Academy
Eli Cohen sebelumnya telah menyuarakan ketidaksenangannya pada bulan Oktober lalu terhadap gencatan senjata yang diprakarsai PBB meskipun Hamas terbuka terhadap resolusi tersebut.
“Kami langsung menolak seruan tercela dari (UNGA) untuk melakukan gencatan senjata,” kata Eli Cohen.