Kendalikan Diri Dengan Terapi Relaksasi Benson Untuk Menurunkan Cemas

photo author
- Senin, 11 Desember 2023 | 18:08 WIB
Dr Siti Zahara Nasution SKp MNS dan Lia Mayang Sari Sijabat SKep Ners. (Realitasonline.id/Dokumen)
Dr Siti Zahara Nasution SKp MNS dan Lia Mayang Sari Sijabat SKep Ners. (Realitasonline.id/Dokumen)

Oleh: Dr Siti Zahara Nasution SKp MNS dan Lia Mayang Sari Sijabat SKep Ners (Program Studi Magister Ilmu Keperawatan USU )

Di era globalisasi yang terus berkembang ini membuat kebanyakan orang merasa cemas untuk memenuhi kebutuhan.

Rasa cemas tidak hanya dialami oleh orang tua atau dewasa saja, melainkan anak sekolah, remaja bahkan lansia.

Kecemasan mirip dengan rasa takut tapi dengan fokus yang kurang spesifik, sedangkan ketakutan biasanya respon terhadap beberapa ancaman langsung, sedangkan kecemasan ditandai oleh kekhawatiran tentang bahaya tidak terduga yang terletak di masa depan.

Baca Juga: Pencegahan Obesitas Pada Anak Sejak Dini

Kecemasan merupakan keadaan emosional negatif yang ditandai dengan adanya firasat dan somatik ketegangan, seperti hati berdetak kencang, berkeringat, kesulitan bernapas.

Prevalensi tingkat kecemasan di dunia menurut World Health Organization (2017) memiliki angka cukup tinggi, sekitar 3,6% populasi dunia terkena kecemasan.

Di Indonesia prevalensi terkait gangguan kecemasan berdasarkan data kemenkes tahun 2020, sebanyak 18.373 jiwa mengalami gangguan kecemasan, dan lebih dari 23.000 jiwa mengalami depresi dan sekitar 1.193 jiwa melakukan percobaan bunuh diri.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (liesay,et.al, 2023) Dari hasil penelitian DASS-42 ditemukan bahwa gangguan terbanyak yaitu pada gangguan cemas yaitu sebanyak (81,48%) orang.

Baca Juga: Life Review Therapy Telah Terbuka Mengurangi Depresi Pada Lansia

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (annissa &ifdil tahun 2016) ciri-ciri fisik dari gangguan kecemasan adalah gelisah, gugup, tangan atau anggota tubuh yang bergetar atau gemetar, kekencangan pada pori-pori kulit perut atau dada, banyak berkeringat, telapak tangan yang berkeringat, pening atau pingsan, mulut atau kerongkongan terasa kering, sulit berbicara, sulit bernafas, bernafas pendek, jantung yang berdebar keras atau berdetak kencang, suara yang bergetar, jari-jari
atau anggota tubuh menjadi dingin, pusing, merasa lemas atau mati rasa, sulit menelan, sakit perut atau mual, sering buang air kecil, diare, dan merasa sensitif atau “mudah marah”.

Maka untuk mengurangi rasa cemas yang dialami dapat dilakukan dengan cara terapi Relaksasi Benson.

Terapi relaksasi Benson merupakan relaksasi yang memadukan teknik pernapasan dalam dan kata-kata dalam ungkapan yang diyakini oleh seseorang sehingga dapat menurunkan beban yang dirasakan atau dapat meningkatkan kesehatan. (Kosasih & Solehati, 2018).

Menurut Benson & Proctor,(2000) langkah-langkah dalam latihan teknik
Relaaksasi Benson adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Jelang PON 2024, Latihan Sepak Takraw Sumut Kekurangan Bola: Sampai sekarang belum Ada Dibantu KONI dan Dispora

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Kesuma Ningtyas

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X