Realitasonline.id | Seiring perkembangan zaman pembelian barang bekas semakin meningkat terutama pada Gen Z.
Salah satu yang paling menarik pada Gen Z adalah gebrakan fashion yaitu thrifting atau biasa disebut dengan jual beli barang bekas.
Namun, saat ini Gen Z berhasil menciptakan gebrakan baru yang membuat pasar tradisional apalagi tahun 2023. Sebagaimana yang diketahui bahwa fashion sangat tinggi peminatnya.
Tapi, ternyata karena adanya thrifting Bisa meminimalisir sampah garmen yang bisa diubah menjadi barang baru.
Namun, tetap saja bahwa thrifting memiliki kekurangan dan kelebihannya walaupun banyak digandrungi oleh Gen Z.
Berikut kekurangan dan kelebihan jual beli thrifting yang saat ini sedang digandrungi Gen Z dilansir dari berbagai sumber:
Barang-barang ataupun sumber adalah bagian yang paling banyak polutan dalam sebuah fashion.
Industri saat ini akan bertanggung jawab kurang lebih 10% dari total emisi karbon, maka jika membeli barang thrifting itu berhasil untuk menjaga lingkungan.
Baca Juga: Ajang Klasemen Tengah, Tuan Rumah Berhasil Ditumbangkan Lawan Dalam Laga Manahan
Setiap tahunnya ada kurang lebih 18,6 juta ton pakaian yang dikirim dari pembuangan akhir tetapi tergantung bagaimana bahan baku serta material dari fashion itu terurai.
Akibatnya membuat terbiarkan saja di lingkungan maka dengan membeli thrifting akan menambah daya tahan garmen untuk tidak menjadi polutan.