Realitasonline.id | Kekuatan mental bisa saja terletak pada kekuatan iman maka jawabannya adalah bagaimana iman itu kita kuatkan.
"Jadi, beban pikiran itu segala macam dikembalikan kepada syariat agama maka dia akan berkurang bahkan Allah yang menanggung beban itu," ungkap dr Zaidul Akbar dilansir dari kanal YouTube dr Zaidul Akbar Official.
Kata dr Zaidul Akbar contohnya begini biar gampang mencernanya ketika seorang ibu menitipkan anaknya ke pondok pesantren pasti banyak pikiran yang menggangu.
Baca Juga: Maratua Simanjuntak Buka Musda IV MUI Palas, Ini Pesannya
"Mikirkan nanti di sana anaknya makan gimana, kalau sakit gimana. pikirkannya normal nggak masalah cuman kalau itu tiap hari dikerjain dipikirkan terus kasihan anaknya," jelas dr Zaidul Akbar.
Lebih lanjut dr Zaidul Akbar ungkapkan orang tua kepikiran sering kepikiran padahal ada caranya.
"Kalimatnya, ya, Allah kutitipkan anakku padamu. Ya Allah jaga dia, rawat dia, sudah maka Allah nanti akan menjaga dia di sana," ungkap dr Zaidul Akbar.
Itu beban atau pikiran itu gimana yang akan terjadi ke depan dihadapi saja tidak mesti misalkan semua itu dipikirkan kalau memang terjadi misalkan tiba-tiba dikabarin anaknya sakit ya udah datang aja jemput.
"Termasuk kayak begini misalkan dipikirkan dilihat apa yang dipikirkan contohnya mungkin ada sesuatu misalkan urusan kerja apa kantor segala macam yang belum selesai selesaikan sehingga nanti beban pikiran itu kurang ditambah nanti dengan perbaiki hubungan dengan Allah," lanjutnya.
Selanjutnya kata dr Zaidul Akbar kalau urusan sama jantung makanlah yang sifatnya menguatkan jantung, misalnya minyak zaitun, omega 3, kelapa atau kurma itu bisa menguatkan jantung atau mungkin bawang-bawangan atau alpukat bisa menguatkan jantung.
Baca Juga: Atasi Tulang dan Sendi dengan Ramuan Herbal dr Zaidul Akbar, Cukup Konsumsi Sup Kaldu
Jadi kata dr Zaidul Akbar poin terakhirnya itu justru malah yang dimakan tapi kok dimakan secara fisik setiap dimakan secara jiwa dan emosi itu tidak dikendalikan dia akan balik lagi.
"Maka sering ikut kajian atau apa gitu, lama-lama nanti akan menghilangkan kecemasan itu," saran dr Zaidul Akbar. (MIF)