Realitasonline.id | pernah dengar kalimat jangan stress nanti jerawatan loh? Pasti pernah karena kadang berpikir membuat stres wajah jadi berjerawat.
Tetapi ada memiliki tingkat stres yang berbeda-beda atau jangan-jangan hanya mitos lama yang masih ada sampai sekarang.
Untuk menjawab teori tersebut harus dimulai dengan pertanyaan, apakah hubungan depel stres dengan tingkat keparahan jerawat?
Baca Juga: Yuk Kenali 5 Kebiasaan yang Sering Membuat Diri Merasa Insecure, Stop Berpikir Negatif
Kata dokter Valentino yang diunggah dalam kanal YouTube dr Valentino bahwa secara biologis hubungan stres dan jerawat ini disebabkan oleh stimulus yang menginduksi reaksi di otak yang mempengaruhi pot talamus pituitari adrenal.
Nah Siti mulus tersebut menyebabkan corticatropin reliasing hormone ini dilepas atau dirilis gimana peningkatan level dari hormon kortikosteroid ini menyebabkan peningkatan produksi atau minyak di dalam kulit wajah kita.
Sehingga kalau produksi stres yang meningkat ini akan menutup kelenjar pilocedasea dan menutup pori-pori kulit wajah kita maka akan menyebabkan timbulnya jerawat.
Baca Juga: Hidangan Spesial Hari Ibu : Resep Puding Coklat Enak dan Lezat, Cukup 3 Bahan Saja.
Ada sebuah penelitian dari fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara yang sudah dipublish secara internasional di mana dalam pendekatan tersebut membuktikan Apakah ada hubungan antara tingkat stress dengan tingkat keparahan jerawat?
Dari penelitian tersebut mengukur tingkat stress dengan menggunakan kuesioner dan social richman rating scale dipilihlah conditioner ini karena tingkat akurasinya yang tinggi.
Hal itu diukur dari 43 aspek potensial yang bisa menyebabkan. Sehingga penelitian ini dilakukan terhadap 100 orang sampel dengan karakter gender dan usia yang berbeda-beda dengan distribusi tingkat keparahan jerawat.
Baca Juga: WASPADA! Tiba-tiba Mimisan Bisa Berisiko Terkena Penyakit Berat, Ketahui Cara Mengatasinya
Baik itu terbagi menjadi yang ringan sedang ataupun yang berat atau parah distribusi.
Dari data yang dihimpun terlihat bahwa dari jumlah sampel berdasarkan gender dan usianya dan juga jumlah sampel yang mengalami jerawat ringan sampai dengan yang berat atau parah dilengkapi dengan jumlah sampel yang mengalami skala stress dari rendah sampai dengan yang tinggi.
