Realitasonline.id I Mahfud MD dan Ganjar Pranowo tampil beda tadi malam saat tampil di venue dalam debat Cawapres Jumat, 22 Desember 2023. Mereka tampil memukau penonton yang hadir karena menggunakan baju khas Madura, baju Pesa’an.
Baju Pesa’an yang digunakan Mahfud MD untuk ‘bertarung’ melawan Gibran Rakabuming Raka dan Muhaimin Iskandar bukan sekadar baju adat. Ternyata memiliki makna mendalam dan sesuai visi-misi capres-cawapres nomor urut 3.
Mahfud MD menyebutkan baju adat tersebut merupakan baju yang melambangkan masyarakat Indonesia. Sebab detail dari warna dan garis baju menunjukkan baju rakyat Indonesia.
Baca Juga: Mahfud MD : Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sebesar 7 Persen Setelah Reformasi
“ Ini baju rakyat, ini baju dua lapis ada lapisan priyayi dan ada lapisan rakyat juga dan juga ini baju rakyat sehingga saya pake baju ini, “ kata Mahfud MD.
Selain itu, pakaian adat khas Madura ini disebut menunjukkan permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat Indonesia. Sehingga ia memilih untuk memakai baju Pesa’an, yang dapat mewakili tanah kelahirannya Indonesia.
Pro wong cilik alias pro rakyat kecil merupakan suatu gagasan yang di usung oleh Ganjar Pranowo sejak menjadi Gubernur Jawa Tengah. Kini Ganjar masih mengusung pro rakyat kecil saat maju sebagai capres di Pilpres 2024.
Dalam debat cawapres yang berlangsung kemarin malam , Mahfud MD menyoroti masalah ekonomi kerakyatan. Pasangan Ganjar-Mahfud optimis bisa mempercepat ekonomi kerakyatan dan menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dianggap penting untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas pada tahun 2045.
Hal ini berdasarkan pertanyaan dan diskusi dengan berbagai pihak, termasuk para ahli ekonomi, banyak yang meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7 persen.
Namun, kendala-kendala seperti maraknya korupsi dan inefisiensi di sektor pertumbuhan ekonomi menjadi penghambat.
“Karena banyak korupsi dan itu betul banyak terjadi, “ ujar Mahfud MD. Ia menyoroti bahwa korupsi terjadi secara besar-besaran di lembaga lesgilatif, eksekutif, dan yudikatif, berdampak pada kemiskinan masyarakat.
Baca Juga: Gibran Lebih Siap Ketimbang Cak Imin dan Mahfud MD
Diketahui pada debat kedua yang digelar Jumat, 22 Desember 2023 tadi malam. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggagas tema ekonomi digital, keuangan investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, serta infrastruktur dan perkotaan.