Jakarta – Realitasonline.id| PT Teknologi Data Infrastruktur (NeutraDC) menjalin kerja sama dengan PLN terkait kolaborasi pemanfaatan pasokan energi listrik berkapasitas 90 juta Volt Ampere (VA) untuk Hyperscale Data Center (HDC) Batam.
Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara kedua belah pihak di Jakarta, Rabu 27/12/2023.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama NeutraDC Batam, Indrama YM Purba bersama Direktur Utama PLN Batam Muhammad Irwansyah Putra dan disaksikan sejumlah pihak para pemegang saham.
Baca Juga: Bank Kustodian BRI Peroleh Sertifikasi ISO Manajemen Mutu 9001:2015, Mampu Jaga Kualitas Layanan
Di antaranya Direktur Utama PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) Andreuw Th AF, Direktur PT Medco Power Indonesia Femi Firsadi Sastrena, Vice President Solar and Wind PT Medco Power Indonesia Adrianto Darmoyo dan Vice President Gas to Power and New Technology PT Medco Power Indonesia Norman Febrian Slamet.
Secara menyeluruh kerja sama ini akan mewujudkan pengadaan energi listrik serta sumber energi terbarukan (renewable energy) dari PLN Batam untuk mendukung pendirian data center.
Hal ini juga sejalan dengan tujuan memperkuat digital transformasi dan pembangunan ekonomi digital di Indonesia, terutama di Batam dan regional sebagai respons atas spillover demand dari Singapura.
Direktur Utama NeutraDC Batam Indrama YM Purba mengatakan kesepakatan ini menjadi langkah penting dalam fase awal pembangunan pusat data mengingat data center adalah mission critical.
Terlebih, Batam merupakan site location yang penting dalam membangun data center karena lokasinya tidak termasuk dalam ring of fire.
“Kerja sama dengan PLN Batam untuk menjamin keberlanjutan operasional data center dalam memanfaatkan peluang dari tingginya kebutuhan data center di Indonesia," ungkap Indrama.
"Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan penetrasi internet yang cukup tinggi di Indonesia, transformasi digital perusahaan, e-commerce, digital native dan komputasi awan,” katanya menambahkan.
Selain itu Indrama menambahkan Artificial Intelligence (AI) saat ini sedang dalam tahap revolusi ke berbagai industri dan merupakan potensi besar bagi perusahaan data center untuk dapat menunjang kebutuhan AI.
“Saat ini pusat data berada di garis depan untuk memenuhi tuntutan besar akan penyimpanan data, kekuatan komputasi dan kemampuan pemrosesan yang cepat untuk mendukung pertumbuhan AI," kata Indrama.
Baca Juga: Indonesia Mesti Bangga, Mitsubishi Pajero Sport Rakitan Indonesia Akan Diekspor Ke Australia