realitasonline.id - Pada perdagangan Kamis (11/1/2024) pukul 7.05 WIB harga minyak mentah melemah tipis, melanjutkan pelemahan yang terjadi kemarin di pasar spot.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Melanjutkan Kenaikan Setelah Kemarin Melesat Lebih Dari 2%
Sementara, di perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI kontrak Februari 2024 di New York Mercantile Exchange turun 0,17% ke US$ 71,25 per barel.
Kemarin, harga minyak mentah WTI turun 1,20% dari US$ 72,24 per barel ke US$ 71,37 per barel. Sedangkan harga minyak Brent kontrak Maret 2024 di ICE Futures kemarin terjun 1,02%.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Melanjutkan Koreksi Diseret Risiko Geopolitik di Timur Tengah Meningkat
Di mana harga minyak turun lebih dari 1% pada hari Rabu setelah lonjakan mengejutkan dalam stok minyak mentah AS meningkatkan kekhawatiran tentang permintaan di pasar minyak terbesar.
Berdasarkan data dari Badan Informasi Energi (EIA) AS melaporkan peningkatan mengejutkan dalam stok minyak mentah dan lonjakan penyimpanan bensin dan sulingan yang lebih besar dari perkiraan.
“Laporan EIA menyoroti kekhawatiran investor terhadap melambatnya pertumbuhan permintaan,” kata Rob Haworth, ahli strategi investasi senior di U.S. Bank Asset Management kepada Reuters.
Persediaan minyak mentah AS naik 1,3 juta barel pada pekan yang berakhir 5 Januari menjadi 432,4 juta barel.
Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan 700.000 barel.
EIA melaporkan, stok bensin naik 8 juta barel sementara stok sulingan melonjak 6,5 juta barel.
“Penjelasannya adalah melemahnya ekspor minyak mentah dan produk olahan yang mengakibatkan peningkatan produksi di AS, sehingga menurut saya hal ini perlu diperhatikan, bagaimana permintaan luar negeri berkembang,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.
Prospek ekonomi Eropa yang lemah menambah kekhawatiran terhadap permintaan minyak.