3. Melamun berlebihan
Meskipun melamun pada dasarnya tidak buruk, namun bisa menjadi masalah jika sudah selesai dan tidak membuat Anda kembali ke dunia nyata, atau menghalangi Anda menyelesaikan tugas sehari-hari.
Dalam studi tahun 2020 dari Cureus tentang lamunan maladaptif, ditemukan bahwa ada hubungan antara lamunan maladaptif dan gangguan kecemasan umum.
Dan gangguan kecemasan umum itu dapat berkembang karena ketidakmampuan mengelola lamunan dan studinya. Disimpulkan bahwa GAD merupakan komorbiditas dengan lamunan maladaptif.
Baca Juga: Dikenal dengan Selera Humor Garing!! Ini Dia 4 Kebiasaan Awkward dari Tipe Kepribadian INTJ
4. Gelisah atau bermain-main dengan sesuatu
Apakah Anda sering mendapati diri Anda bermain-main dengan benda pertama yang ada di tangan Anda pada saat-saat stres? Saat kita melihat orang lain bermain dengan sesuatu di tangannya, misalnya mengetuk pensil di kelas, kita menganggap mereka tidak sopan.
Deborah R. Glasofer, seorang profesor psikologi medis klinis, mendefinisikan kegelisahan ini sebagai kegelisahan yang juga dapat bermanifestasi sebagai mudah tersinggung, gemetar atau gemetar, yang lebih terlihat oleh orang luar daripada orang yang cemas itu sendiri.
5. Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
Terkadang tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak bisa menjadi tanda kecemasan, karena orang memanfaatkan tidur sebagai cara untuk menghindari kecemasan.
Menurut Sleep Foundation, sumber informasi tidur online, ada hubungan antara siklus tidur dan kecemasan. Penelitian telah menunjukkan bahwa kecemasan dapat memengaruhi tidur gerakan mata yang cepat, memicu mimpi yang mengganggu, dan menyebabkan gangguan tidur.
6. Terlalu sering menggunakan media sosial
Berada di media sosial selama berjam-jam atau berhari-hari juga bisa menjadi tanda kecemasan.