Bursa Asia Naik Menjelang Perkiraan Pemangkasan Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah Satu Tahun China dan Pasca Pemilu Taiwan

photo author
- Senin, 15 Januari 2024 | 12:17 WIB
Bursa Asia Naik Menjelang Perkiraan Pemangkasan Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah Satu Tahun China dan Pasca Pemilu Taiwan
Bursa Asia Naik Menjelang Perkiraan Pemangkasan Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah Satu Tahun China dan Pasca Pemilu Taiwan

realitasonline.id - Pada perdagangan Senin (15/1/2024) pagi. Pukul 08.17 WIB Bursa Asia menguat di pasar spot.

Baca Juga: Mayoritas Bursa Asia Menguat Dikerek Pedagang Menanti Data Inflasi dari AS, Jepang dan China Pekan Ini

Diketahui, indeks Nikkei 225 maol 130,45 poin atau 0,36% ke 35.705,65, Kospi naik 3,66 poin atau 0,14% ke 2.528,99.

Diperdagangan Asia di mana ASX 200 turun 1,18 poin atau 0,02% ke 7.497,10, Straits Times naik 10,37 poin atau 0,34% ke 3.202,88 dan FTSE Malaysia naik 2,2 poin atau 0,15% ke 1.489,55.

Baca Juga: Daftar 10 Pemain Sepak Bola Termahal di Timnas Indonesia di Piala Asia 2023

Sementara Bursa Asia naik menjelang perkiraan pemangkasan fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun China dan pasca pemilu Taiwan akhir di akhir pekan.

Berdasarkan data yang dilansir dari situs Bloomberg, saham-saham di Korea Selatan dan Jepang naik.

Baca Juga: Mayoritas Bursa Asia Anjlok Terseret Kemerosotan Saham AS Setelah Risalah Pertemuan Federal Reserve

Inflasi produsen AS turun pada Desember 2023, penurunan tiga bulan berturut-turut, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada Maret.

Di Asia, People's Bank of China (PBoC) diperkirakan akan memangkas tingkat MLF sebesar 10 basis poin, memecah jeda sejak Agustus lalu.

Ahli strategi Commonwealth Bak of Australia, termasuk Joseph Capurso dalam catatannya mengatakan, konfirmasi minggu lalu bahwa China masih mengalami deflasi menambah alasan untuk pelonggaran moneter lebih lanjut.

"Namun kami menilai pasra kurang lebih sudah memperkirakan penurunan suku bunga PBoC dalam waktu dekat," jelasnya.

Investor juga akan memantau pasar Taiwan setelah Partai Progresif Demokratik memenangkan pemilihan presidan dan Kuomintang yang lebih dekat dengan China hanya memperoleh sedkit kursi untuk mengendalikan majelis tersebut.

"Pasar kemungkinan akan mengalihkan fokus kembali ke faktor fundamental berupa prospek industri semikonduktor yang lebih baik dan imbal hasil global yang lebih rendah, yang menurut pandangan kami kemungkinan besar akan meningkatkan arus asing dan mendukung dolar Taiwan," kata Analis Citi, termasuk Adienne Lui dalam sebuah catatan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuliati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X