5. Terlatih menjadi tukang debat
Selain itu, karena sikapmu yang terlalu idealis, kamu selalu berusaha untuk memenangkan pendapatmu sendiri yang sesuai dengan prinsip yang kamu yakini, dan pada akhirnya kamu malah mendorong orang yang tidak sependapat denganmu sampai akhir, kamu akan merendahkannya dengan argumen yang tidak relevan.
Dengan sikap idealis yang overdosis, sangat “terlatih” dalam diskusi tanpa henti alias adu argumen pengemudi, yang jelas-jelas tidak membantu apa-apa dan hanya membuat Anda lelah.
- Bakal semakin menjauh dari kesuksesan
Dan yang terakhir, Anda harus menanggung kenyataan bahwa Anda semakin menjauh dari gerbang kesuksesan dan bahkan tidak dapat mencapainya.
Itu karena Anda terlalu idealis dan tidak mau terang-terangan membicarakan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip Anda.
Misalnya saja soal pekerjaan, boleh saja jika Anda mempunyai idealisme bahwa pekerjaan tersebut harus sesuai dengan minat dan bakat Anda.
Namun karena mereka bersikeras untuk tetap berpegang pada prinsip mereka dengan menolak melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan prinsip mereka, mereka akhirnya menjadi pengangguran dalam jangka waktu yang lama.
Baca Juga: Privasi Aman Pikiran Terjaga : 5 Alasan Kamu Lebih Nyaman Menjadi Pribadi yang Tertutup
Nah, itulah akibat fatal dari sikap terlalu idealis dan tidak mau berkompromi pada apa pun atau siapa pun.
Sebenarnya menjadi idealis bukanlah hal yang buruk, namun bila berlebihan selalu berakibat fatal, seperti yang telah disebutkan di atas.
Jadi, apakah Anda akan memilih untuk menurunkan tingkat idealisme Anda dan mulai belajar bersikap realistis dan berkompromi, ataukah Anda akan tetap keras kepala idealis tanpa diskriminasi? Keputusan ada ditangan Anda!(Ayaa)***