Biar Gak Jadi Orang Temperamen, Lakukan 8 Kebiasaan Kecil Ini Agar Emosional Kamu Stabil

photo author
- Selasa, 23 Januari 2024 | 09:14 WIB
8 kebiasaan agar emosional kamu stabil dan gak jadi orang temperamen (repro google)
8 kebiasaan agar emosional kamu stabil dan gak jadi orang temperamen (repro google)

Saat kamu angkat beban di gym dan ototmu terasa pegal setelahnya, itu bukanlah
hal yang buruk, itu bagus karena itu pertanda kamu  semakin kuat! Namun apa yang akan terjadi pada kesehatan fisikmu jika kamu menghindari segala sesuatu yang tidak
nyaman atau menyakitkan? Ya, kamu tidak akan terlalu sehat dan kuat!

Baca Juga: Bisa Bad Mood Gara-gara Panggilan Telepon, Ini 5 Tips Praktis Bagi Introvert Menghindari Ngobrol Via Telepon

Prinsip yang sama berlaku untuk kesehatan dan stabilitas emosional.

Hanya karena suatu perasaan menyakitkan bukan berarti perasaan itu buruk atau kamu buruk karena merasakan hal itu.

Namun jika kamu terbiasa memperlakukan emosimu sebagai hal buruk dengan menghindarinya,maka kamu melatih otakmu untuk takut dengan apa yang kamu
rasakan.

Dan itu adalah situasi yang buruk bagi penderitaan dan ketidakstabilan emosional jangka panjang.

Baca Juga: Jangan Salah Paham dan Buru-Buru Menghakimi! Ternyata Ini 6 Alasan Introvert Tidak Suka Panggilan Telepon

4. Menurunkan ekspektasi
Sebagian besar ekspektasi merupakan bentuk pemenuhan keinginan. Kita bingung  membedakan apa yang kita inginkan dengan  apa yang sebenarnya.

Dan konsekuensinya hampir selalu tidak baik. Harapan yang tidak realistis adalah resep untuk frustrasi yang berlebihan, kekecewaan, dan hubungan yang penuh konflik.

Dalam jangka pendek, ekspektasimu membuatmu merasa baik karena memberikan kamu rasa kendali dan kepastian palsu yang mengurangi kecemasanmu.

Namun dalam  jangka panjang, hal tersebut hanya akan menimbulkan penderitaan karena sering kali bertentangan dengan kenyataan.

Baca Juga: Jangan Salah Paham dan Buru-Buru Menghakimi! Ternyata Ini 6 Alasan Introvert Tidak Suka Panggilan Telepon

5. Menjadi skeptis terhadap pemikiran mereka
Ketidakstabilan emosi hampir selalu muncul karena tersesat dalam pikiran yang terlalu negatif dan tidak realistis.

Kepanikan dan kecemasan muncul karena kamu tenggelam dalam pusaran kekhawatiran dan bencana.

Depresi dan kebencian pada diri sendiri berasal dari siklus kritik diri dan penilaian atas kesalahan, kegagalan, atau kekurangan yang dirasakan di masa lalu.

Baca Juga: Tak Seimbang Urusan Pribadi dan Kerja, Ini Dia Trik Pareto Analisis Solusi Manajemen Waktu Efektif

Kemarahan dan kebencian yang kronis muncul karena terus-menerus memikirkan kekejaman, ketidakpekaan, atau kebodohan orang lain.

Intinya cara kita berpikir menentukan apa yang biasa kita rasakan. Ketika sebuah pemikiran yang terlalu negatif atau tidak realistis muncul di benakmu, kamu segera
mulai menguraikannya dan bertindak seolah-olah itu benar.

Sebaliknya, orang yang seimbang secara emosional cenderung bersikap skeptis terhadap pikiran mereka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Duta

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X