Realitasonline.id - Stres adalah hal yang wajar dialami oleh setiap orang. Namun, jika stres tidak dikelola dengan baik, maka dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Bahkan, stres juga bisa menular, lho!
Dalam dunia kerja, stres yang dialami oleh satu orang bisa menular ke orang lain. Hal ini dikenal dengan istilah stress crossover.
Stress crossover terjadi ketika seseorang yang stres menularkan stresnya kepada orang lain melalui interaksi mereka.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan stress crossover
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan stress crossover, antara lain:
Kedekatan: Orang yang dekat, seperti teman sekerja, lebih rentan mengalami stress crossover. Hal ini karena mereka lebih sering berinteraksi dan berbagi informasi.
Empati: Orang yang empatik lebih rentan mengalami stress crossover. Hal ini karena mereka lebih mudah merasakan emosi orang lain.
Perbedaan gaya komunikasi: Orang yang memiliki perbedaan gaya komunikasi lebih rentan mengalami stress crossover. Hal ini karena mereka mungkin salah menafsirkan atau menanggapi emosi orang lain dengan cara yang tidak tepat.
Baca Juga: Menjadi Dewasa Melalu Film Kartun : 5 Film Disney Untuk Growth Mindsetmu
Dampak stress crossover
Stress crossover dapat berdampak negatif bagi orang yang mengalaminya, antara lain:
Menurunkan produktivitas: Stres dapat membuat seseorang sulit berkonsentrasi dan fokus pada pekerjaannya. Hal ini dapat menyebabkan produktivitas kerja menurun.
Meningkatkan risiko kecelakaan: Stres dapat membuat seseorang lebih mudah melakukan kesalahan. Hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
Artikel Selanjutnya
Untuk Kamu Yang Gampang Malas: Ini 10 Tips Agar Bisa Konsisten
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.