Sindrom Peter Pan: Sebutan Bagi Orang Dewasa yang Bersikap Kekanakan

photo author
- Selasa, 30 Januari 2024 | 18:19 WIB
Peterpan dari dunia fantasy (Freepik)
Peterpan dari dunia fantasy (Freepik)

Realitasonline.id - Sindrom Peter Pan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang dewasa yang menunjukkan perilaku kekanak-kanakan. Istilah ini diambil dari tokoh Peter Pan dalam novel karya J.M. Barrie.

Peter Pan adalah seorang bocah laki-laki yang menolak untuk tumbuh dewasa dan memilih untuk tinggal di Neverland, dunia fantasi di mana dia bisa bermain dan bersenang-senang tanpa tanggung jawab.

Baca Juga: Ruminasi: Kecenderungan Mengingat Kenangan Buruk di Masa Lalu

Orang-orang dengan sindrom Peter Pan seringkali memiliki ciri-ciri berikut:

  • Menolak tanggung jawab: Mereka seringkali menghindari tanggung jawab dan kewajiban dewasa, seperti pekerjaan, hubungan, atau keuangan.
  • Menyukai kesenangan: Mereka lebih fokus pada kesenangan dan kesenangan daripada tujuan atau pencapaian.
  • Merasa tidak nyaman dengan perubahan: Mereka seringkali merasa tidak nyaman dengan perubahan atau tantangan baru.
  • Memiliki kepribadian yang narsisistik: Mereka seringkali memiliki kepribadian yang narsisistik dan berpikir bahwa mereka lebih baik daripada orang lain.

Baca Juga: Fonofobia: Ketakutan Berlebihan Terhadap Suara Keras

Penyebab sindrom Peter Pan belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa ahli berpendapat bahwa sindrom ini dapat disebabkan oleh:

  • Pengalaman masa lalu yang traumatis atau negatif: Pengalaman masa lalu yang negatif, seperti pelecehan atau pengabaian, dapat membuat seseorang tidak ingin tumbuh dewasa dan menghadapi tanggung jawab.
  • Faktor genetik: Faktor genetik juga dapat berperan dalam perkembangan sindrom Peter Pan.
  • Karakteristik kepribadian: Orang-orang dengan kepribadian yang narsisistik atau perfeksionis lebih rentan terhadap sindrom Peter Pan.

Sindrom Peter Pan dapat berdampak negatif pada kehidupan seseorang, antara lain:

  • Masalah hubungan: Orang-orang dengan sindrom Peter Pan seringkali kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat.
  • Masalah karier: Orang-orang dengan sindrom Peter Pan seringkali kesulitan mencapai kesuksesan dalam karier mereka.
  • Masalah kesehatan: Sindrom Peter Pan dapat meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan gangguan makan.

Baca Juga: Efek Zeigarnik: Kegelisahan Tak Tertahankan Jika Ada Tugas dan Ingin Cepat Tuntas!

Jika Anda merasa memiliki sindrom Peter Pan, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya, antara lain:

  • Cari tahu penyebabnya: Langkah pertama untuk mengatasi sindrom Peter Pan adalah mencari tahu penyebabnya. Setelah Anda mengetahui penyebabnya, Anda dapat mulai mengembangkan strategi untuk mengatasinya.
  • Dapatkan dukungan: Berbicara dengan orang yang Anda percayai tentang perasaan Anda dapat membantu Anda merasa lebih baik.
  • Berlatih keterampilan hidup: Berlatih keterampilan hidup, seperti manajemen waktu, resolusi konflik, dan pengambilan keputusan, dapat membantu Anda menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab.
  • Dapatkan terapi: Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi sindrom Peter Pan sendiri, Anda dapat mencari bantuan profesional. Terapis dapat membantu Anda memahami akar masalah Anda dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.(Ayaa)***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alia Rohali

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X