Realitasonline.id - Pernahkah Anda merasakan gatal-gatal tak tertahankan saat memikirkan tumpukan tugas yang belum selesai?
Atau mendadak terbangun di tengah malam, pikiran dipenuhi bayangan presentasi besok yang belum dipersiapkan?
Ini mungkin bukan hantu yang bergentayangan, melainkan efek Zeigarnik yang sedang bekerja.
Efek Zeigarnik, dicetuskan oleh ahli psikologi asal Rusia Bluma Zeigarnik, menjelaskan fenomena di mana otak kita cenderung mengingat tugas yang belum selesai dengan lebih baik dibandingkan tugas yang sudah tuntas.
Baca Juga: Cherophobia: Ketakutan Akan Kebahagian, Fobia Unik dan Langka yang Tergolong Anxiety
Dalam penelitiannya, Zeigarnik meminta pelayan restoran menghafalkan pesanan pelanggan. Hasilnya, para pelayan lebih mengingat pesanan yang belum diantarkan dibandingkan pesanan yang sudah tersaji. Menarik, bukan?
Mengapa Hal Ini Terjadi?
Ketika kita memulai suatu tugas, otak kita menciptakan semacam "tegangan mental" untuk menyelesaikannya. Tegangan ini dimediasi oleh pelepasan zat kimia neurotransmitter dopamin dan norepinefrin.
Namun, saat tugas belum selesai, tegangan tersebut menggantung tak terlampiaskan. Akibatnya, otak terus menerus "mengingatkan" kita dengan pikiran-pikiran dan bayangan terkait tugas tersebut, memicu rasa gelisah, cemas, bahkan frustrasi.
Dampak Efek Zeigarnik:
- Produktivitas: Kegelisahan akibat tugas yang belum selesai dapat menyedot fokus dan konsentrasi, menghambat kemampuan kita mengerjakan tugas lain.
- Kualitas tidur: Pikiran yang dipenuhi tugas terbengkalai bisa mengganggu kualitas tidur, membuat kita sulit terlelap dan sering terbangun di malam hari.
- Stres dan kecemasan: Tekanan untuk menyelesaikan tugas yang belum tuntas dapat memicu stres dan kecemasan kronis, berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.
Baca Juga: Ciri-Ciri Perilaku Self Abandonment: Penelantaran terhadap Diri Sendiri
Menjinakkan Efek Zeigarnik:
- Buat daftar tugas: Menuliskan dan mengorganisir tugas-tugas akan membantu otak "melepaskan" beban dan mengurangi kegelisahan.
- Tetapkan prioritas: Fokuslah pada tugas-tugas penting dan mendesak terlebih dahulu.
- Pecah tugas besar menjadi yang lebih kecil: Tugas yang besar dan kompleks bisa tampak menakutkan. Pecahlah menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dikelola.
- Rayakan pencapaian: Menghargai diri sendiri atas progres yang dicapai akan memotivasi dan meningkatkan produktivitas.
- Jangan lupa istirahat: Bekerja terlalu keras tanpa henti justru kontraproduktif. Ambil waktu istirahat untuk relaksasi dan mengisi ulang energi.
Baca Juga: The Unhealthy Guilt : Perasaan Bersalah yang Tidak Sehat
Dengan memahami dan memanfaatkan efek Zeigarnik dengan cerdas, kita bisa mengubah kegelisahan menjadi pendorong produktivitas.
Ingat, tugas yang belum selesai bukan monster dalam lemari, melainkan tantangan yang menunggu untuk ditaklukkan!(Ayaa)***
Artikel Selanjutnya
Kupas Tuntas Crab Mentality: Mentalitas Kepiting yang Menghalangi Kemajuan
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.