Realitasonline.id - Body shaming adalah tindakan mengomentari atau mencela tubuh seseorang dengan cara yang negatif.
Tindakan ini bisa dilakukan secara langsung, seperti dengan mengatakan komentar yang menyakitkan, atau secara tidak langsung, seperti dengan memposting foto atau video yang merendahkan orang lain.
Body shaming dapat berdampak negatif bagi korbannya, baik secara fisik maupun mental. Secara fisik, body shaming dapat menyebabkan korban merasa tidak nyaman dengan tubuhnya, bahkan sampai mengalami gangguan makan.
Baca Juga: Yuk Tahu Lebih Tentang Hiperfiksasi Autisme: Perlu Mengetahui Kebenaran yang Tersembunyi
Secara mental, body shaming dapat menyebabkan korban merasa rendah diri, cemas, dan depresi.
Jika Anda sering menjadi korban body shaming, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasinya dengan bijak:
Luangkan waktu untuk memahami diri sendiri. Sebelum Anda bisa menghadapi body shaming, Anda perlu memahami diri sendiri dan mencintai diri sendiri apa adanya. Kenali kelebihan dan kekurangan Anda, dan fokuslah pada hal-hal positif tentang diri Anda.
Abaikan komentar negatif. Ketika Anda mendengar komentar negatif tentang tubuh Anda, cobalah untuk mengabaikannya. Jangan biarkan komentar tersebut mengganggu pikiran Anda.
Bersikaplah asertif. Jika Anda tidak nyaman dengan komentar negatif yang dilontarkan kepada Anda, cobalah untuk bersikap asertif. Katakan dengan tegas bahwa Anda tidak menyukai komentar tersebut.
Laporkan kepada pihak yang berwenang. Jika body shaming yang Anda alami terjadi di tempat kerja atau sekolah, Anda bisa melaporkannya kepada pihak yang berwenang. Tindakan ini penting untuk melindungi diri Anda dari dampak negatif body shaming.
Baca Juga: Bagaimana Membedakan Otak Kiri dan Otak Kanan Anda? Yuk, Cari Tahu!
Berikut adalah beberapa contoh cara untuk menghadapi body shaming secara asertif:
- "Aku tidak menghargai komentarmu tentang tubuhku. Tolong jangan bicarakan aku seperti itu lagi."
- "Aku tahu kamu mungkin hanya bercanda, tapi komentarmu itu menyakitkan. Tolong jangan ulangi lagi."
- "Aku tidak suka dikomentari tentang tubuhku. Tolong hormati privasiku."
Baca Juga: Penelitian Setengah Abad Sebut Kerja Kelompok Sebuah Kesalahan? Malas Dampaknya! Simak Ini