Realitasonline.id | Setiap otak manusia terdiri dari dua belahan yang disebut sebagai hemisfer kiri dan hemisfer kanan.
Hemisfer kiri mengendalikan fungsi tubuh bagian kanan seperti tangan, kaki, dan mata kanan serta berperan dalam pemikiran logis, matematika, bahasa, dan analitik.
Baca Juga: Awas Keliru dengan Kepribadian Introvert Tipe INTP, Coba Baca Lagi Agar Tidak Salah Menilai Dia
Sementara itu, hemisfer kanan mengendalikan fungsi tubuh bagian kiri seperti tangan, kaki, dan mata kiri serta berperan dalam pemikiran kreatif, musik, seni visual, emosi, dan persepsi spasial.
Kedua hemisfer otak ini saling berinteraksi dan bekerja sama untuk memproses informasi yang diterima oleh otak.
Menurut teori yang dikembangkan oleh Roger W. Sperry pada tahun 1960, otak manusia cenderung dominan pada salah satu sisi otaknya, yakni sisi kiri atau sisi kanan.
Baca Juga: Temukan Dirimu dari 16 Tipe Kepribadian yang Dikelompokkan 4 Temperamen, Kamu Ada di Mana?
Orang yang dominan pada otak kiri cenderung lebih mengandalkan logika dan pemikiran rasional.
Sedangkan orang yang dominan pada otak kanan cenderung lebih kreatif dan intuitif.
Namun, teori Sperry ini telah diperdebatkan oleh beberapa ahli neurosains.
Baca Juga: Sudah Capek Berkelana Cari Kerja? Ini Pekerjaan yang Cocok Buat Kamu dengan Kepribadian INTJ
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kedua hemisfer otak selalu bekerja bersama-sama dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Sementara itu, penelitian lain menemukan bahwa dominasi otak kiri atau kanan hanya terjadi pada sebagian kecil populasi manusia dan mayoritas orang menggunakan kedua sisi otak secara setara.
Meskipun begitu, konsep dominasi otak kiri atau kanan masih digunakan hingga saat ini dan menjadi dasar bagi beberapa tes kepribadian dan kemampuan, seperti tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator).
