Realitasonline.id | Bekerja dari rumah, meskipun diiringi rutinitas pertemuan online, dapat menciptakan rasa kesepian yang serius.
Meskipun beberapa orang mungkin menganggap kesepian hanya bersifat sementara.
Namun data menunjukkan bahwa sekitar 10 persen penduduk di negara Belanda mengalami kesepian kronis.
Baca Juga: Kebiasaan Suka di Kamar Mandi, Ternyata Ini Tipe Kepribadian Unik yang Belum Kamu Ketahui
Kesepian semacam ini terkait dengan sejumlah masalah kesehatan mental.
Momen-momen kecil dan interaksi informal dengan rekan kerja memiliki peran krusial dalam memahami manusia sebagai makhluk sosial.
Baca Juga: Dari Semua Laki-Laki yang Dites, Hanya 0,5 Persen Masuk Kategori INFJ, Simak Ulasannya
Selain itu sudah pasti ada keinginan batin untuk terhubung dengan kelompok atau memiliki ikatan sosial ternyata tidak eksklusif pada manusia.
Dalam konteks evolusi, hubungan sosial dianggap sebagai proses fundamental yang telah mewarnai kehidupan manusia selama berabad-abad.
Beberapa individu lebih rentan terhadap kesepian dibandingkan yang lain.
Baca Juga: INTP- MBTI: Yuk Kupas Ragam Keunikan Introvert!
Faktor-faktor yang memengaruhi sejauh mana seseorang merasakan kesepian, diantaranya, stabilitas emosi, tipe kepribadian (introvert atau ekstrovert), tingkat kepercayaan diri, usia, dan status tinggal sendirian.
Kesepian ini pada gilirannya dapat membentuk lingkaran setan, dengan meningkatkan rasa tidak aman dan kecemasan, menciptakan spiral peningkatan kesepian.
Hal demikian bisa berdampak kepada kesepian kronis memiliki dampak serius pada kesehatan mental.