Realitasonline.id | Menghadapi emosional yang mati rasa secara adalah sesuatu gejala mental yang harus dihindari.
Dua terapis berbicara tentang pentingnya menghadapi emosi sulit dengan langsung merasakan ketidaknyamanan, kebingungan, dan rasa sakit yang menyertainya.
Namun, banyak dari kita cenderung mematikan emosi dengan berbagai mekanisme, seperti alkohol, makanan, atau aktivitas lain yang dapat membuat kita melupakan perasaan tersebut untuk sementara.
Menurut Hilary Jacobs Hendel, seorang psikoterapis, kebanyakan dari kita tidak pernah mendapatkan pendidikan dasar tentang cara mengelola emosi.
Kekurangan ini dapat mengarah pada penggunaan berbagai bentuk pertahanan, seperti obat-obatan terlarang, alkohol, atau kegiatan berlebihan, sebagai cara untuk mati rasa emosional.
Walaupun nampaknya ada pilihan yang sehat, seperti berolahraga atau terlibat dalam kehidupan sosial yang sibuk, tetapi terkadang bahkan perilaku ini dapat menjadi bentuk mati rasa secara emosional.
Baca Juga: Khusus Taaruf! Jangan Terkejut Sama Dia, Jika Miliki Kepribadian yang Seperti Ini
Penting untuk memahami bahwa tidak hanya perilakunya yang penting, tetapi juga motivasi di baliknya.
Jika aktivitas tersebut bertujuan untuk menghindari masalah yang sebenarnya, itu dapat dianggap sebagai bentuk mati rasa emosional.
Mati rasa emosional dapat memberikan kelegaan sementara, namun, dalam jangka
panjang, dapat menimbulkan kerugian.
Baca Juga: Dari Semua Laki-Laki yang Dites, Hanya 0,5 Persen Masuk Kategori INFJ, Simak Ulasannya
Selain dari menunda penyelesaian masalah yang sebenarnya, ini juga dapat mengurangi kemampuan untuk merasakan perasaan apa pun, termasuk yang positif.
Jacobs Hendel menekankan bahwa kita membutuhkan emosi untuk merasa hidup dan terhubung dengan orang lain.