realitasonline.id - Pada perdagangan Senin (5/2/2024) harga minyak mentah menguat pulih dari penurunan tajam minggu lalu.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah West Texas Intermediate Turun 2,09% ke Level US$ 72,28 Per Barel
Di mana Amerika Serikat (AS) merencanakan serangan lebih lanjut terhadap kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah dan ketika pesawat tak berawak Ukraina menyerang kilang terbesar di Rusia selatan.
Sementara, harga minyak mentah berjangka Brent naik 26 sen atau 0,3% menjadi US$ 77,59 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Melorot Terguncang Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas
Sedangkan, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS berada di US$ 72,41 per barel, naik 13 sen, atau 0,2%.
Kedua harga minyak acuan tersebut berakhir pekan lalu dengan penurunan sekitar 7%.
Setelah data ketenagakerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan penurunan suku bunga mungkin lebih jauh dari perkiraan.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah West Texas Intermediate Melemah Sekitar 2,5% di Level US$ 75,85 Per Barel
Penurunan harga minyak pekan lalu juga disebabkan oleh kemajuan dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Tetapi untuk saat ini, gencatan senjata tampaknya belum akan terjadi dalam waktu dekat.
Investor tetap mewaspadai eskalasi konflik Timur Tengah setelah AS mengisyaratkan serangan lebih lanjut.
Terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah sebagai tanggapan atas serangan mematikan terhadap pasukan AS di Yordania.
AS juga melanjutkan kampanyenya melawan Houthi di Yaman yang serangannya terhadap kapal pengapalan telah mengganggu rute perdagangan minyak global, meskipun sebagian besar pasokan tidak terpengaruh.