3. ENFJ (Extroverted, Intuitive, Feeling, Judging):
ENFJ dikenal sebagai "Protagonis" atau "Pemberi Inspirasi." Mereka overthinking karena ingin menyenangkan semua orang dan takut akan kegagalan.
Saran: Menetapkan batasan, belajar mengatakan "tidak," dan fokus pada self-care.
4. ENFP (Extroverted, Intuitive, Feeling, Perceiving):
ENFP dikenal sebagai "Juru Kampanye" atau "Aktivis." Mereka overthinking karena memiliki banyak ide dan ingin mengeksplorasi semua kemungkinan.
Saran: Memprioritaskan ide, fokus pada langkah selanjutnya, dan belajar melepaskan kontrol.
Overthinking tidak selalu berbahaya, tetapi dapat menjadi masalah jika:
- Mengganggu aktivitas sehari-hari
- Menyebabkan kecemasan dan depresi
- Menghambat pengambilan keputusan
Baca Juga: Perbedaan INTJ-A dan INTJ-T dalam Kepribadian MBTI : Serupa Namun Tak Sama!
Jika kamu merasa overthinking berlebihan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Terapi: Seorang terapis dapat membantu kamu memahami pola pikir dan mengembangkan strategi untuk mengatasi overthinking.
- Teknik relaksasi: Latihan mindfulness, meditasi, dan yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
- Jurnal: Menuliskan pikiran dan perasaan dapat membantu kamu memprosesnya secara lebih efektif.
- Olahraga: Aktivitas fisik dapat membantu melepaskan stres dan meningkatkan mood.
Ingatlah, kamu tidak sendirian. Banyak orang mengalami overthinking. Dengan strategi yang tepat, kamu dapat belajar mengelola overthinking dan menjalani hidup yang lebih bahagia dan produktif. (TPA)***