5. Hipotermia:
Pada suhu ruangan yang rendah, tidur dengan kipas angin non-stop dapat menyebabkan hipotermia, yaitu kondisi di mana suhu tubuh turun di bawah normal. Gejalanya bisa berupa menggigil, kelelahan, dan kebingungan.
Baca Juga: Bunda Harus Tahu!! Ternyata Ini Lho Bahaya Stres untuk Pertumbuhan Janin
6. Sindrom Bell's Palsy:
Meskipun jarang terjadi, paparan angin yang dingin dan langsung ke wajah dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko sindrom Bell's Palsy, yaitu kelumpuhan otot wajah.
Tips Aman Tidur dengan Kipas Angin:
- Pastikan ventilasi ruangan baik.
- Atur kecepatan kipas angin tidak terlalu kencang.
- Arahkan kipas angin ke atas atau ke samping, tidak langsung ke tubuh.
- Gunakan timer untuk mematikan kipas angin setelah beberapa jam.
- Jaga jarak antara kipas angin dengan tempat tidur.
- Pastikan minum air putih yang cukup.
- Gunakan pelembab ruangan.
- Hindari tidur dengan kipas angin di ruangan ber-AC.
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti alergi, asma, atau penyakit pernapasan, konsultasikan dengan dokter sebelum tidur dengan kipas angin.
Tidur dengan kipas angin boleh-boleh saja, namun perhatikan beberapa tips di atas untuk menghindari dampak negatifnya. Prioritaskan kesehatan dan kenyamanan Anda saat tidur. (TPA)***