Realitasonline.id | Budidaya padi di daerah pegunungan seringkali menemui berbagai rintangan, meskipun para petani berupaya keras dengan penggunaan urea yang berlebihan.
Salah satu masalah yang sering muncul adalah rendahnya jumlah anak padi yang berkualitas, yang menjadi perhatian serius bagi petani.
Selain itu, kondisi tanah yang keras juga menjadi hambatan, meskipun daerah tersebut sebenarnya tidak kekurangan air.
Menjelang masa panen, padi seringkali menunjukkan gejala penurunan kualitas, ditandai dengan penundukan tanaman.
Para petani dihadapkan pada pertanyaan besar mengenai keberhasilan panen dan apa yang menyebabkan ketidakmampuan tanaman untuk berkembang optimal.
Dalam mengatasi tantangan ini, petani di daerah pegunungan terus berupaya meningkatkan teknik pemupukan.
Meski demikian, kesenjangan dalam pemahaman tentang pemupukan yang optimal masih menjadi masalah yang perlu diatasi.
Kendati demikian, mereka berusaha untuk menyesuaikan dengan kondisi tanah yang keras dan kurangnya kandungan karbon.
Namun demikian, potensi tetap ada di tengah tantangan ini.
Baca Juga: Ternyata Ini 9 Khasiat Luar Biasa Bawang Putih Mentah bagi Kesehatan, Simak Biar gak Ketinggalan!
Dengan kandungan belerang dan magnesium yang cukup lumayan, serta kondisi tanah yang mampu berisi hingga ke akar-akarnya, para petani tetap memiliki harapan untuk memperoleh hasil panen yang memuaskan.
Kendati belum optimal, upaya petani untuk terus mengembangkan teknik budidaya padi di daerah pegunungan patut diacungi jempol.
Artikel Selanjutnya
Baru Tahu! Gak Perlu Repot Bagi yang Tidak Punya Lahan Luas, Begini Manfaat Tanam Padi Pakai Nampan!
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.
Sumber: YouTube TARPIN ARIFIN