Realitasonline.id | Impostor syndrome merupakan fenomena psikologis di mana individu merasa tidak pantas atas pencapaian mereka dan diliputi keraguan diri yang persisten.
Penyebab Impostor Syndrome:
- Faktor Kepribadian: Perfeksionisme, self-criticism yang tinggi, dan rasa takut gagal dapat meningkatkan risiko impostor syndrome.
- Pengalaman Masa Lalu: Pengalaman dikritik, dibandingkan dengan orang lain, atau diabaikan dapat berkontribusi pada keraguan diri.
- Dinamika Sosial: Stereotip gender, tekanan sosial, dan budaya kerja yang kompetitif dapat memperburuk impostor syndrome.
Baca Juga: Memahami Perbedaan Narsisme vs. Narcissistic Personality Disorder Menurut Pakar Kesehatan Mental
Dampak Impostor Syndrome:
- Kecemasan dan stres: Keraguan diri yang terus-menerus dapat memicu kecemasan, stres, dan depresi.
- Motivasi rendah: Impostor syndrome dapat menghambat seseorang untuk mengambil risiko, mencoba hal baru, dan mencapai potensi penuh mereka.
- Performa menurun: Rasa tidak percaya diri dapat memengaruhi kinerja dan produktivitas.
Cara Mengatasi Impostor Syndrome:
- Menyadari dan Mengidentifikasi: Kenali tanda-tanda impostor syndrome dan pahami bahwa Anda tidak sendiri.
- Tantangan Pikiran Negatif: Ganti pikiran negatif dengan afirmasi positif dan fokus pada fakta dan bukti pencapaian Anda.
- Membingkai Ulang Kegagalan: Anggap kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
- Berbagi Pengalaman: Berbicaralah dengan orang lain tentang impostor syndrome dan rasakan dukungan sosial.
- Mencari Bantuan Profesional: Jika impostor syndrome mengganggu kehidupan Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau terapis.
Baca Juga: Kesenjangan Sosial: Dampak Pendapatan Istri Lebih Besar Dibanding Suami
Tips Tambahan:
- Mencatat Pencapaian: Buat daftar pencapaian dan kontribusi Anda untuk meningkatkan rasa percaya diri.
- Memvisualisasikan Kesuksesan: Bayangkan diri Anda mencapai tujuan dan rasakan kebahagiaan dan kepuasan.
- Mempraktikkan Self-Compassion: Bersikaplah baik dan pengertian terhadap diri sendiri, terimalah kekurangan dan kelemahan Anda.
- Menjaga Keseimbangan Kehidupan-Kerja: Luangkan waktu untuk istirahat, relaksasi, dan aktivitas yang Anda sukai.
Baca Juga: Kecanduan Smartphone pada Anak: Risiko Gangguan Mental dan Narsisme
Impostor syndrome dapat diatasi dengan kesadaran, strategi yang tepat, dan dukungan dari orang lain. Percayalah pada kemampuan Anda dan fokuslah pada pencapaian Anda.(ayaa)***