Impostor Syndrome: Mengatasi Perasaan Tidak Pantas dan Meragukan Diri Sendiri

photo author
- Sabtu, 17 Februari 2024 | 17:51 WIB
meragukan diri sendiri (Freepik)
meragukan diri sendiri (Freepik)

Realitasonline.id | Impostor syndrome merupakan fenomena psikologis di mana individu merasa tidak pantas atas pencapaian mereka dan diliputi keraguan diri yang persisten.

Penyebab Impostor Syndrome:

  • Faktor Kepribadian: Perfeksionisme, self-criticism yang tinggi, dan rasa takut gagal dapat meningkatkan risiko impostor syndrome.
  • Pengalaman Masa Lalu: Pengalaman dikritik, dibandingkan dengan orang lain, atau diabaikan dapat berkontribusi pada keraguan diri.
  • Dinamika Sosial: Stereotip gender, tekanan sosial, dan budaya kerja yang kompetitif dapat memperburuk impostor syndrome.

Baca Juga: Memahami Perbedaan Narsisme vs. Narcissistic Personality Disorder Menurut Pakar Kesehatan Mental

Dampak Impostor Syndrome:

  • Kecemasan dan stres: Keraguan diri yang terus-menerus dapat memicu kecemasan, stres, dan depresi.
  • Motivasi rendah: Impostor syndrome dapat menghambat seseorang untuk mengambil risiko, mencoba hal baru, dan mencapai potensi penuh mereka.
  • Performa menurun: Rasa tidak percaya diri dapat memengaruhi kinerja dan produktivitas.

Cara Mengatasi Impostor Syndrome:

  • Menyadari dan Mengidentifikasi: Kenali tanda-tanda impostor syndrome dan pahami bahwa Anda tidak sendiri.
  • Tantangan Pikiran Negatif: Ganti pikiran negatif dengan afirmasi positif dan fokus pada fakta dan bukti pencapaian Anda.
  • Membingkai Ulang Kegagalan: Anggap kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
  • Berbagi Pengalaman: Berbicaralah dengan orang lain tentang impostor syndrome dan rasakan dukungan sosial.
  • Mencari Bantuan Profesional: Jika impostor syndrome mengganggu kehidupan Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau terapis.

Baca Juga: Kesenjangan Sosial: Dampak Pendapatan Istri Lebih Besar Dibanding Suami

Tips Tambahan:

  • Mencatat Pencapaian: Buat daftar pencapaian dan kontribusi Anda untuk meningkatkan rasa percaya diri.
  • Memvisualisasikan Kesuksesan: Bayangkan diri Anda mencapai tujuan dan rasakan kebahagiaan dan kepuasan.
  • Mempraktikkan Self-Compassion: Bersikaplah baik dan pengertian terhadap diri sendiri, terimalah kekurangan dan kelemahan Anda.
  • Menjaga Keseimbangan Kehidupan-Kerja: Luangkan waktu untuk istirahat, relaksasi, dan aktivitas yang Anda sukai.

Baca Juga: Kecanduan Smartphone pada Anak: Risiko Gangguan Mental dan Narsisme

Impostor syndrome dapat diatasi dengan kesadaran, strategi yang tepat, dan dukungan dari orang lain. Percayalah pada kemampuan Anda dan fokuslah pada pencapaian Anda.(ayaa)***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alia Rohali

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X