Realitasonline.id | Sering digunakan sebagai alat komunikasi untuk mengusir hama-hama untuk menjauhi tanaman. Namun, fungsinha tidak hanya terbatas pada interaksi antara petani dan hama pertanian.
Orang-orangan sawah sebagai salah satu fenomena yang paling mudah ditemukan di lahan pertanian, hal itu memiliki makna dan fungsi yang sangat penting bagi petani.
Selain sebagai alat perlindungan tanaman dari serangan burung atau hewan lainnya, orang-orangan sawah juga berfungsi sebagai bahasa objek atau simbol yang digunakan petani untuk berinteraksi dengan hama pertanian.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Teknik Modern Tanam Bawang Merah: Buat Sehat dan Berkembang dengan Pasir
Dari sudut pandang sosiologis, orang-orangan sawah dapat dipahami melalui teori interaksionisme simbolik.
Mereka merupakan simbol yang digunakan dalam masyarakat agraris untuk berinteraksi dengan dunia non-manusia.
Di sini juga menunjukkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat dan lingkungan mereka selalu saling terkait.
Sementara itu, dari perspektif studi komunikasi, orang-orangan sawah dapat dianalisis menggunakan konsep komunikasi nonverbal.
Mereka merupakan salah satu bentuk bahasa objek yang digunakan oleh petani untuk menyampaikan pesan kepada hama pertanian secara simbolis, meskipun pada hakikatnya mereka tidak melakukan pengusiran secara langsung.
Orang-orangan sawah ternyata bukan hanya ditemukan di Indonesia, tetapi tersebar di hampir semua peradaban agraris di dunia.
Meskipun bentuk dan spesifikasinya bervariasi, fungsinya tetap sama, yaitu sebagai alat perlindungan bagi tanaman pertanian.
Di beberapa negara, seperti Jepang, Thailand, dan Vietnam, orang-orangan sawah bahkan menjadi bagian dari festival-festival lokal yang memperingati pentingnya pertanian bagi masyarakat setempat.