Realitasonline.id | Denial itu bisa diartikan sebagai penyangkalan terhadap fakta buruk yang terjadi.
Seperti perselingkuhan pasangan, masalah keluarga, kematian seseorang yang disayangi dan sebagainya.
Seseorang bisa saja melakukan denial sebagai bentuk defence mechanism atau mekanisme pertahanannya untuk mengurangi rasa cemas atau sakit.
Denial bisa membantu dalam jangka pendek seperti memberi perlindungan sementara dari emosi yang berat jika seseorang tidak sanggup menghadapi suatu masalah.
Tapi jika terus-terusan denial, selalu menutup mata dan tidak segera diatasi masalahnya bisa sangat menyakiti diri sendiri bahkan orang lain.
Tanda-tanda bahwa kamu denial:
1. Menolak berbicara
Kamu akan menolak membicarakan masalah juga menyangkal akan masalah yang telah atau sedang terjadi.
Biasanya ditandai dengan mengalihkan pembicaraan atau bersikap marah dan defensif.
2. Mencari pembenaran
Karena tidak mau menerima kenyataan, Kamu akan berusaha mencari alasan untuk pembenaran atas perilaku buruk atau masalah yang terjadi.
Sehingga kamu berharap bahwa hal itu bisa dianggap wajar terjadi.
Baca Juga: Apakah Benar Kalau Sakit Fisik dan Sakit Mental Itu Mirip? Kenali Penyebab dan Contohnya
3. Menyalahkan orang lain