Realitasonline.id | Pemilu merupakan momen penting dalam demokrasi, namun prosesnya bisa menimbulkan stres bagi banyak orang.
Post Election Stress Disorder (PEST), atau Gangguan Stres Pasca Pemilu, merupakan kondisi kesehatan mental yang dapat muncul setelah pemilu.
Gejala PEST:
- Kecemasan dan ketakutan berlebihan: Khawatir tentang masa depan, hasil pemilu, atau potensi kerusuhan.
- Kesulitan tidur: Terlalu banyak berpikir, mimpi buruk, atau insomnia.
- Depresi: Perasaan sedih, putus asa, atau kehilangan minat pada aktivitas yang disukai.
- Mudah marah: Menjadi lebih mudah tersinggung dan marah.
- Kesulitan berkonsentrasi: Sulit fokus pada pekerjaan atau tugas sehari-hari.
- Gejala fisik: Sakit kepala, kelelahan, atau masalah pencernaan.
Baca Juga: Playing Victim Memang Meresahkan! Jangan Khawatir, Begini 6 Cara Menghadapi Orang Playing Victim
Faktor Risiko PEST:
Tingkat stres yang tinggi: Orang yang mudah stres lebih rentan terhadap PEST.
Keterlibatan politik: Orang yang terlibat aktif dalam politik, seperti politisi, relawan, atau jurnalis, lebih berisiko mengalami PEST.
Riwayat trauma: Orang yang memiliki riwayat trauma, seperti PTSD, lebih berisiko mengalami PEST.
Cara Mengatasi PEST:
- Menjaga kesehatan mental: Makan makanan sehat, berolahraga, dan cukup tidur.
- Teknik relaksasi: Lakukan meditasi, yoga, atau latihan pernapasan.
- Hindari informasi berlebihan: Batasi waktu menonton berita atau membaca media sosial tentang pemilu.
- Berbicara dengan orang lain: Bagikan perasaan Anda dengan teman, keluarga, atau terapis.
- Cari bantuan profesional: Jika gejala PEST parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari, cari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater.
Baca Juga: Yuk Simak Ternyata Begini Kebiasaan yang Sering Terjadi di Keluarga Toxic, Kamu Pernah Mengalaminya?
Penting untuk diingat bahwa PEST adalah kondisi yang nyata dan dapat diobati. Jika Anda mengalami gejala PEST, jangan ragu untuk mencari bantuan. (TPA)***