Realitasonline.id | Kebanyakan psikolog kepribadian menggunakan tes yang mengukur lima besar ciri kepribadian: ekstraversi, keramahan, kehati-hatian, stabilitas emosi , dan keterbukaan terhadap pengalaman .
Kelima ciri ini mewakili lima kategori karakteristik individu yang cenderung mengelompok pada manusia.
Perbedaan antara kepribadian seseorang dapat dibagi menjadi lima ciri utama—sering disebut “Lima Besar”.
Baca Juga: Yuk Ketahui Apakah Tes Kepribadian MBTI Dapat Dijadikan Acuan Menilai Orang? Cek Jawabannya di Sini
Masing-masing mencerminkan bagian penting dari cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Ciri-ciri Lima Besar adalah:
- Keterbukaan terhadap pengalaman(termasuk aspek seperti keingintahuan intelektual dan imajinasi kreatif )
- Kehati-hatian (organisasi, produktivitas, tanggung jawab)
- Ekstroversi (keramahan, ketegasan; kebalikannya adalah Introversi)
- Agreeableness (kasih sayang, rasa hormat, percaya pada orang lain)
- Neurotisime (kecenderungan kecemasan dan depresi)
Kerangka kerja ini memiliki manfaat karena
1) dikembangkan dengan metode ilmiah
2) menggunakan kontinum, bukan kategori,
3) menunjukkan bagaimana orang berubah seiring waktu
4) memprediksi hasil yang harus diprediksi oleh kepribadian, seperti kepuasan hidup, pendidikan dan kinerja akademik, prestasi kerja dan kepuasan, kepuasan hubungan dan perceraian, kesehatan fisik, berapa lama orang hidup, dan banyak lagi.
Kepribadian individu dianggap memiliki masing-masing dari lima sifat umum ini sampai tingkat tertentu.
Saat sifat-sifat tersebut diukur, ada orang yang memberi nilai lebih tinggi dan orang lain memberi nilai lebih rendah.