Dengan ketiga strategi tersebut mixue sudah cukup kompeten untuk dapat mempertahankan usaha waralaba tersebut.
Di Indonesia pun sudah memiliki banyak gerai serta dapat membuat mixue tetap terkenal dikalangan produk es krim atau minuman boba.
Selain itu cara pemarasan dari usaha mixue ini juga sangat menarik sehingga mampu menarik konsumen untuk melakukan pembelian.
Mixue juga mampu bersaing dengan perusahaan lain yang
menawarkan produk serupa dengan harga yang lebih mahal.
Gerai mixue secara konsisten menerapkan konsep franchise sebagai handalan untuk mengembangkan usaha dengan hasil yang
sangat positif.
Strategi Mempertahankan Produk Mixue
Kepada pelaku bisnis Mixue, mengadopsi strategi mempertahankan Es Krim Mixue untuk diterapkan di Indonesia tidak ada salahnya. Namun yang harus dipahami adalah selera konsumen sudah pasti berbeda-beda dan kearifan lokal pada budaya makan di Indonesia juga sangat mengakar kuat.
Misalnya KFC dan McDonald's. Meski sama-sama menyukai sajian ayam goreng, namun bagi budaya makan orang Indonesia tidak lengkap rsanya kalau tidak ada nasi.
Demikian pula, meski sama-sama burger tetapi pilihan saos tomat atau saos cabai akan sangat berbeda bagi lidah orang sebrang (julukan untuk orang Sumatera khususnya Sumatera Utara) dengan orang Jawa yang lebih dominan dengan rasa manis, sedangkan orang Sumatera Utara lebih suka pedas.
Di tulisan ini penulis mencoba memberi gambaran kepada pelaku bisnis Mixue agar melakukan pengembangan strategi baru sebagai bagian upaya dari strategi mempertahankan, di samping mempertahankan strategi yang sudah ada.
Strategi baru yang disarankan misalnya, kerjasama bisnis dengan produk-produk komplementer yang sudah dikenal di Indonesia.
Misalnya kedai-kedai kuliner yang belum menyajikan minuman sejenis, seperti waroeng Spesial Sambal, nasi goreng Solaria, ayam goreng Kalasan atau ayam penyet Jakarta.
Untuk tulisan selanjutnya, mungkin akan kita bahas untuk melakukan analisis aspek digital marketing produk Mixue. (AY)