Realitasonline.id | Jika mendengar kata Mixue, apa yang ada di pikiran saudara? Pasti ice creamnya yang lembut dan creamy serta minuman Teanya yang menyegarkan kan? Brand Mixue Ice Cream and Tea atau yang lebih di kenal dengan Mixue adalah salah satu perusahaan franchise yang yang saat ini sangat banyak di gemari masyarakat Indonesia, mulai dari para balita hingga dewasa banyak yang menyukai minuman satu ini, selain itu produk dari brand ini cukup terkenal di kalangan generasi milenial dan kerap di jadikan sebagai konten untuk di unggah ke sosial media selain itu kedai Mixue sendiri kerap menjadi tongkrongan di kala senggang.
Mixue sendiri meawarkan porduk ice cream dengan sajian toping yang lembut, creamy yang di padukan dengan minuman teh. Mixue sendiri merupakan brand ice cream asal China ini didirikan pada tahun 1997 oleh Zhang Hongchao, dengan pencapaiannya sampai saat ini Mixue telah memiliki lebih dari 21.000 gerai diseluruh dunia, dan sudah ada lebih dari 300 cabang yang tersebar di beberapa tempat di Indonesia, Setelah lebih dari 20 tahun akhirnya pada tahun 2020-2021 Mixue mulai di kenal berkat perluasan gerai yang di buka di seluruh Wilayah pasar Asia (masuk pasar internasional), berkat hal tersebut berdasarkan data yang diperoleh dari Momentum Works Mixue menempati posisi ke lima gerai terbanyak pada restoran cepat saji tahun 2021 yaitu sebanyak 21.582 gerai.
Baca Juga: Sering Macet di Jalan Letda Sudjono Medan Tembung tapi Petugas tak Terlihat, malah Banyak 'Pak Ogah'
Sedangkan di posisi pertama ditempati oleh Mc Donalds dengan gerai sebanyak 40.030. Kemudian diikuti oleh Subway dengan gerai sebanyak 37.000. Posisi ke tiga ditempati oleh Starbucks dengan jumlah gerai 33.833 dan yang ke empat ditempati oleh KFC dengan jumlah gerai 26.934 (dataindonesia.id, 2021).
Untuk mengetahui bagaimana Mixue di segmen pasar maka berikut adalah tinjauan Mixue berdasarkan analisis SWOT-nya:
1. Strength, kekuatan yang di miliki oleh Mixue sendiri adalah pengaruh brand dari hasil promosi baik yang di lakukan secara langsung dan tidak langsung oleh para influencer dan juga para masyarakat yang kerap mengunggah pembelian produk ini, selain itu Mixue ini memiliki cita rasa yang sangat enak, dan menyegarkan yang cocok di lidah orang Indonesia, harga yang di sajikan juga beragam tergantung dari produk yang di beli dan dapat di bilang cukup terjangkau untuk ice cream rasa vanila dan strawberry yang di beri cone seharga Rp. 8.000, sedangkan untuk ice cream dengan toping Boba dan coklat/strawberry/mangga/kacang merah di bandrol mulai dari Rp. 16.000, dan untuk minuman buah lainnya mulai dari Rp. 10.000-Rp.22.000 ini tergantung toping yang di pilih customer. Kekuatan lainnya gerai Mixue dapat di temukan di berbagai kota di beberapa wilayah Indonesia bahkan netizen Indonesia menyebutkan Mixue sebagai “Malaikat Pencabut Gerai Kosong” yang memiliki makna di setiap gerai atau ruko kosong di beberapa wilayah esoknya kita akan dapat menemukan gerai tersebut menjadi gerai Mixue.
Baca Juga: Jelang Lebaran 2023, Polres Tulungagung Musnahkan Ribuan Botol Miras
2. Weakness, kelemahan yang di hadapi oleh brand Mixue saat ini adalah menu yang di sajikan walaupun termasuk beragam namun dapat di tiru oleh berbagai brand lainnya. Harga untuk minuman ukuran large juga dapat dikatakan cukup mahal jika target pasarnya adalah pelajar yaitu dengan harga sekitar Rp. 22.000 untuk satu minuman baik Tea, Milk Tea, dan Smoothiesnya. Selain itu gerai Mixue walaupun banyak di berbagai daerah cenderung menempati tempat yang tidak luas atau dapat di katakan cenderung sempit, sehingga menimbulkan perasaan yang tidak nyaman di kalangan para customer ketika hendak sekedar nongkrong-nongkrong di kedai.
3. Opportunity, peluang dari brand Mixue sendiri dapat kita tinjau dari bagaimana franchise ini menyesuaikan segmen pasar di Indonesia. Tindakan para customer yang meng-upload kegiatan mereka dalam membeli produk Mixue adalah sebagai bentuk promosi secara tidak langsung yang dapat menaikkan minat masyarakat yang melihatnya tanpa perusahaan merogoh kocek untuk keperluan endorsment para influencer.
4. Threat, banyak pesaing yang mulai bergerak di bidang yang sama dengan franchise ini, dengan rasa dan harga yang jauh lebih murah dan beragam. Jalnini menjadi ancaman terbesar bagi franchise ini.
Selain analisis SWOT diatas penulis pun menganalisis bagaimana brand Mixue, dapat mengembangkan produk invention berdasarkan pandangan penulis. Seperti yang kita ketahui bahwa Mixue memiliki sebuah maskot yang menjadi ciri khas utama brand ini, dan cukup terkenal dikalangan para customer Mixue karena berbentuk karakter lucu.
Baca Juga: Ingat! Ini 72 Titik Lokasi Sholat Idul Fitri Muhammadiyah 21 April 2023 di Medan dan Sekitarnya
Karena kepopulerannya ini brand ini membuat sebuah product invention berupa tempat minum dengan berbagai bentuk yang Desainnya mendirikan maskot dari brand ini. Memang benar inovasi ini jika di segmen pasar termasuk ke dalam produk yang tidak baru karena Starbucks, Mac Donalds, KFC, dan beberapa merk besar lainnya sudah lebih dahulu menciptakan inovasi ini, namun jika kita tinjau dari brand Mixue yang baru mencapai puncaknya di Indonesia pada tahun-tahun 2020-2021 ini.
Inovasi pembuatan produk tempat minum atau Tumblr ini menjadi sebuah keuntungan tersendiri dimana banyak customer yang tertarik membeli Ice Cream atau Ice Tea dengan menggunakan Tumblr ini. Untuk harga juga dapat di sesuaikan dengan kebutuhan customer harga di bandrol mulai dari Rp. 25.000 – Rp. 100.000; customer sudah dapat membawa pulang Tumblr lucu.