Waspada Fenomena Angin Puting Beliung dan Hujan Es Akibat Pancaroba

photo author
- Sabtu, 27 April 2024 | 14:53 WIB
Ilustrasi hujan lebat (UNSW)
Ilustrasi hujan lebat (UNSW)

Realitasonline.id | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ungkap Indonesia mulai memasuki periode peralihan musim atau pancaroba. Berdasarkan prakiraan, pancaroba akan berlangsung pada Maret-April 2024.

Kepala BMKG menyatakan selama periode ini masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini. Sebab, potensi cuaca ekstrem dari hujan lebat hingga angin puting beliung mungkin terjadi.

Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es

 Baca Juga: Musim Hujan ! Simak Begini 7 Cara Merawat Mobil yang Terkena Banjir, Jangan Asal-Asalan Lagi!

BMKG memonitor bahwa terdapat beberapa fenomena atmosfer yang terpantau masih cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan yang disertai kilat/angin kencang di wilayah Indonesia antara lain:

  • Aktivitas onsoon asia yang masih dominan
  • Aktivitas gelombang atmosfer di sekitar Indonesia bagian Tengah, dan Timur
  • Terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di Indonesia Bagian Tengah dan Selatan

Proses pembentukan angin puting beliung sulit dicegah, tetapi bisa dihindari saat terjadi, berikut adalah tipsnya, yaitu:

  1. Waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca esktrem)

seperti hujan lebat hingga sangat lebat pada durasi lebih dari satu jam, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya

 Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Ini Tips Berkendara Aman Saat Hujan dan Badai

  1. Waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrim berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang

Pada sore hari, terutama pada hari dimana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB, biasaya ditandai dengan jenis awan yang berwarna gelap, dan menjulang tinggi seperti kembang kol dan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (Awan jenis Cumulonimbus)

  1. Khusus untuk daerah bertopografi curam/bergunung atau rawan longsor agar tetap waspada

Terutama pada kejadian hujan dengan intensitas ringan hingga sedang yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut

  1. Pada daerah dataran rendah dan dekat aliran sungai, untuk mewaspadai potensi genangan/banjir

Selain itu, waspada dengan adanya pohon, reklame, atau benda lain yang bisa roboh saat terjadi angin kencang.

 Baca Juga: Resep dari dr Zaidul Akbar untuk Menangkis Segala Macam Penyakit, Pahal Hanya Pakai Labu Kuning

  1. Bila berada di dalam ruangan tertutup

Tutup semua pintu dan jendela dengan rapat, mematikan seluruh aliran listrik di rumah/bangunan tersebut, dan mencari tempat yang aman serta hindari di dekat pintu atau jendela.

  1. Bila berada di luar ruangan

Jauhi tiang listrik, papan reklame atau bangunan tinggi lainnya, Hindari area lain yang berpotensi ambruk seperti jembatan atau pohon tinggi, segera cari tempat aman, duduk berlutut dan pegang area belakang kepala.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zufarnesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X