Hal yang semakin membebani prospek permintaan minyak adalah pertumbuhan keuntungan industri China yang melambat pada bulan Maret, berdasarkan data resmi yang ditunjukkan pada hari Sabtu.
Ini merupakan tanda terbaru lemahnya permintaan domestik di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
Laba kumulatif perusahaan industri China naik 4,3% menjadi 1,5 triliun yuan (US$207,0 miliar) pada kuartal pertama secara tahunan. Dan dibandingkan dengan kenaikan 10,2% pada dua bulan pertama.
Namun harga minyak bisa kembali naik jika data inventaris AS dan indeks PMI China menunjukkan perbaikan minggu ini, kata Teng.
Minyak Brent telah naik 49 sen dan WTI naik 28 sen pada hari Jumat di tengah kekhawatiran tentang gangguan pasokan dari peristiwa di Timur Tengah.
Pasar mengabaikan potensi gangguan pasokan yang berasal dari serangan drone Ukraina terhadap kilang minyak Ilsky dan Slavyansk di wilayah Krasnodar Rusia pada akhir pekan.
Kilang minyak Slavyansk harus menghentikan beberapa operasinya setelah serangan itu, kata seorang eksekutif pabrik.