Realitasonline.id | Menjalankan ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang memiliki aturan dan tata cara yang kompleks.
Ustaz Adi Hidayat, sebagai seorang pendakwah yang sering membahas berbagai aspek ibadah dalam Islam.
Memberikan penjelasan yang jelas dan rinci untuk membantu calon jamaah haji memahami dan menjalankan ibadah haji dengan baik.
Berikut ini adalah panduan umum dan penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat yang bisa membantu mereka yang merasa bingung atau ragu dalam menjalankan ibadah haji:
1. Niat dan Persiapan Mental
- Niat yang Ikhlas: Niat adalah hal pertama dan utama. Pastikan niat Anda untuk berhaji adalah semata-mata karena Allah SWT. Bukan untuk riya atau mendapatkan pujian dari orang lain.
- Persiapan Mental dan Spiritual: Sebelum berangkat, persiapkan diri secara mental dan spiritual. Tingkatkan ibadah, seperti shalat, membaca Al-Qur'an, dan memperbanyak doa. Memahami manasik haji dengan baik akan membantu Anda menjalankan ibadah dengan lebih tenang.
2. Mengetahui Rukun dan Wajib Haji
- Rukun Haji: Ada lima rukun haji yang harus dipenuhi:
- Ihram: Niat masuk dalam ibadah haji dari miqat.
- Wukuf di Arafah: Berdiam di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
- Tawaf Ifadah: Mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.
- Sa’i: Berjalan antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
- Tahallul: Mencukur atau memotong sebagian rambut.
- Wajib Haji: Beberapa wajib haji termasuk mabit di Muzdalifah dan Mina, serta melontar jumrah. Wajib haji harus dilakukan, namun jika ada yang terlewat, bisa diganti dengan dam (denda).
3. Mengikuti Manasik Haji
- Manasik Haji: Mengikuti latihan manasik haji yang diadakan oleh lembaga atau kelompok haji sangat penting. Ini memberikan gambaran praktis mengenai tahapan-tahapan yang akan dilakukan selama haji.
- Pembimbing Haji: Dengarkan dan ikuti arahan dari pembimbing haji yang berpengalaman. Mereka akan membantu memastikan setiap tahapan ibadah dilakukan dengan benar.
4. Tahapan Pelaksanaan Haji
-
Ihram dan Talbiyah
- Memulai ihram dari miqat dengan niat dan mengucapkan talbiyah.
- Menghindari semua larangan ihram.
-
Wukuf di Arafah
- Pada tanggal 9 Dzulhijjah, berada di Arafah dari tergelincir matahari hingga terbenam.
- Berdoa, berdzikir, dan memohon ampunan.
-
Mabit di Muzdalifah
- Setelah matahari terbenam di Arafah, bergerak ke Muzdalifah dan bermalam di sana.
- Mengumpulkan kerikil untuk melontar jumrah.
-
Melontar Jumrah dan Mabit di Mina
- Pada tanggal 10 Dzulhijjah, melontar jumrah Aqabah.
- Mabit di Mina selama hari-hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah) dan melontar tiga jumrah setiap hari.
-
Tawaf Ifadah dan Sa’i
- Melakukan tawaf Ifadah di Masjidil Haram, diikuti dengan sa’i.
- Setelah tahallul, beberapa larangan ihram menjadi tidak berlaku.
-
Tawaf Wada’
- Sebelum meninggalkan Makkah, melakukan tawaf Wada’ sebagai tawaf perpisahan.
5. Memahami dan Menghindari Kesalahan Umum
- Kesalahan Umum: Ustaz Adi Hidayat mungkin menekankan untuk menghindari kesalahan umum seperti tidak memahami larangan ihram, terlambat melaksanakan wukuf di Arafah, atau tidak melontar jumrah sesuai ketentuan.
- Konsultasi: Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan pembimbing atau ulama jika ada kebingungan atau ketidakjelasan dalam pelaksanaan ibadah haji.
6. Keikhlasan dan Kesabaran
- Keikhlasan: Pastikan semua ibadah dilakukan dengan niat yang ikhlas.
- Kesabaran: Menjalani ibadah haji memerlukan kesabaran, terutama dalam menghadapi kerumunan dan kondisi fisik yang menantang.
7. Memanfaatkan Waktu di Tanah Suci
- Ibadah Tambahan: Perbanyak ibadah tambahan seperti shalat sunnah, membaca Al-Qur'an, dan berdoa di tempat-tempat mustajab (tempat yang doa-doanya dikabulkan).
- Pengalaman Spiritual: Manfaatkan waktu di tanah suci untuk mendekatkan diri kepada Allah dan merenungi makna kehidupan.
Ustaz Adi Hidayat selalu menekankan pentingnya menjalankan ibadah haji dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW.
Persiapan yang matang, pemahaman yang baik, dan keikhlasan hati adalah kunci untuk meraih haji yang mabrur. (MIF)***
