Realitasonline.id | Menjelang ibadah haji, pemeriksaan kesehatan sangat penting untuk memastikan calon jemaah dalam kondisi optimal untuk menjalankan rangkaian ibadah yang cukup berat.
dr Zaidul Akbar, yang terkenal dengan pendekatannya yang holistik dalam kesehatan.
Menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan menyeluruh sebelum berangkat haji.
Berikut adalah beberapa aspek pemeriksaan kesehatan yang disarankan oleh dr Zaidul Akbar untuk calon jemaah haji:
1. Pemeriksaan Umum
- Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan umum oleh dokter untuk mengevaluasi kondisi fisik secara keseluruhan. Ini termasuk pemeriksaan tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan berat badan.
- Riwayat Kesehatan: Diskusi tentang riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, serta riwayat pengobatan yang pernah atau sedang dijalani.
2. Pemeriksaan Spesifik
- Pemeriksaan Jantung: Elektrokardiogram (EKG) dan tes treadmill mungkin diperlukan untuk menilai kesehatan jantung, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau gejala yang mencurigakan.
- Pemeriksaan Pernapasan: Spirometri atau tes fungsi paru untuk memastikan tidak ada gangguan pada sistem pernapasan, penting terutama bagi mereka yang memiliki asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
3. Pemeriksaan Darah
- Hematologi Lengkap: Pemeriksaan darah lengkap untuk mengevaluasi kadar hemoglobin, sel darah putih, dan trombosit. Anemia atau kelainan darah lainnya perlu ditangani sebelum berangkat.
- Profil Lipid: Mengukur kadar kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida untuk menilai risiko penyakit kardiovaskular.
- Gula Darah: Tes gula darah puasa dan HbA1c untuk mengevaluasi kontrol diabetes. Penting untuk memastikan gula darah terkontrol dengan baik sebelum perjalanan.
4. Pemeriksaan Khusus untuk Penyakit Kronis
- Diabetes: Bagi penderita diabetes, selain tes gula darah, juga perlu evaluasi rutin mengenai fungsi ginjal dan pemeriksaan mata untuk mendeteksi komplikasi.
- Hipertensi: Pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan evaluasi untuk memastikan tekanan darah terkontrol.
- Penyakit Ginjal: Tes fungsi ginjal termasuk ureum dan kreatinin untuk memastikan tidak ada gangguan fungsi ginjal yang signifikan.
5. Vaksinasi
- Vaksinasi Meningitis: Vaksin meningitis ACWY wajib bagi semua jamaah haji untuk mencegah penyebaran penyakit meningitis.
- Vaksin Influenza: Disarankan untuk mendapatkan vaksin influenza untuk mencegah flu selama perjalanan dan selama berada di tanah suci.
- Vaksin Covid-19: Mengikuti protokol vaksinasi Covid-19 sesuai dengan kebijakan yang berlaku saat ini.
6. Pemeriksaan Khusus untuk Wanita
- Pemeriksaan Ginekologi: Bagi wanita, pemeriksaan ginekologi untuk memastikan tidak ada masalah yang bisa mengganggu pelaksanaan ibadah.
- Kehamilan: Wanita hamil perlu konsultasi khusus untuk menilai risiko dan kemungkinan pelaksanaan haji.
7. Kesehatan Mental
- Evaluasi Psikologis: Kesehatan mental juga penting. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater mungkin diperlukan bagi mereka yang memiliki riwayat gangguan mental atau sedang mengalami stres berat.
8. Kondisi Fisik dan Kebugaran
- Tes Kebugaran: Evaluasi kebugaran fisik untuk memastikan kemampuan fisik dalam menjalani aktivitas yang padat selama haji.
- Latihan Fisik: Disarankan untuk melakukan latihan fisik yang teratur sebelum berangkat untuk meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.
9. Penyakit Menular
- Tes Tuberkulosis: Skrining untuk tuberkulosis, terutama bagi mereka yang memiliki gejala atau riwayat kontak dengan penderita TB.
- Hepatitis: Tes untuk hepatitis B dan C bagi mereka yang memiliki risiko tinggi atau gejala yang mencurigakan.
dr Zaidul Akbar menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan yang komprehensif sebelum menjalankan ibadah haji.
Memastikan kondisi kesehatan yang baik tidak hanya membantu dalam menjalankan ibadah dengan lebih nyaman dan aman, tetapi juga mencegah komplikasi kesehatan yang bisa mengganggu pelaksanaan ibadah haji. (MIF)***