Mahasiswi tersebut mengungkapkan bahwa keluarganya memiliki banyak hasil panen kebun yang sulit dijual.
Erwin dan tim pengambil kebijakan di kampus kemudian merancang sistem pembayaran kuliah dengan hasil bumi.
Mahasiswa diizinkan membawa hasil panen ke kampus, seperti kemiri, kakao, kelapa, cengkeh, vanili, pisang, alpukat, mente, hasil tangkapan laut, bahkan hasil tenunan, dan kampus akan membantu menjual atau memanfaatkannya.
Kampus bahkan menyewa gudang untuk menyimpan hasil panen kemiri pada tahun 2023, serta berencana untuk bekerja sama dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memproduksi minyak kemiri.