realitasonline.id - Pada perdagangan Jumat (21/6/2024) pukul 21.19 WIB tiga indeks utama Wall Street bergerak bervariasi menjelang akhir pekan.
Diperdagangan hari ini saham-saham megacap teknologi dan chip melemah. Sementara investor menunggu survei sektor manufaktur dan jasa untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kesehatan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Sedangkan, Dow Jones Industrial Average menguat 0,24% ke 39.233. Indeks S&P 500 turun 0,11% ke 5.467. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,14% ke 17.700.
Di sisi lain, S&P 500 melewati angka 5.500 poin pada sesi hari Kamis. Tetapi baik indeks acuan maupun Nasdaq yang padat teknologi ditutup lebih rendah karena saham-saham megacap turun.
Harga saham perusahaan chip AI Nvidia turun 1,4% dalam perdagangan pra-pasar pada hari Jumat.
Penurunan harga di perdagangan kemarin membuat nilai pasar Nvidia turun kembali di bawah Microsoft.
Saham semikonduktor Qualcomm, Micron Technology dan Arm Holdings turun antara 1% dan 2%.
Sementara saham megacaps seperti Microsoft dan Meta Platforms masing-masing turun sekitar 0,3%.
Kenaikan besar Wall Street sejak putaran terakhir tahun 2023 terutama didorong oleh saham-saham seperti Nvidia dan beberapa saham berpengaruh lainnya yang terkait dengan kecerdasan buatan.
Namun, para analis telah mengindikasikan apakah peningkatan tajam dalam valuasi mereka dapat berkelanjutan.
Investor juga menilai serangkaian data ekonomi yang melemah dan komentar dari pejabat Federal Reserve AS bahwa suku bunga bisa tetap lebih tinggi lebih lama jika tidak ada perbaikan angka inflasi yang konsisten.
Hari ini, fokus akan tertuju pada rilis data PMI S&P awal, yang diperkirakan akan turun sedikit, namun tetap di atas level 50 yang menunjukkan aktivitas masih berkembang.
“Setiap perlambatan ekonomi AS yang tidak terduga dapat memicu kegelisahan, tetapi investor akan berharap melihat tekanan harga yang moderat, yang akan berdampak positif bagi sentimen risiko,” kata Raffi Boyadjian, analis investasi utama di broker forex XM kepada Reuters.
Sesi hari Jumat juga akan menandai berakhirnya kontrak derivatif triwulanan yang terkait dengan saham, opsi indeks, dan kontrak berjangka, yang juga dikenal sebagai triple witching.
"Dengan Wall Street dilanda aksi ambil untung setelah kenaikan hampir tanpa gangguan selama bulan Juni, ada risiko volatilitas lebih lanjut pada hari Jumat karena triple witching," kata Boyadjian.