realitasonline.id - Pesugihan adalah serangkaian mitos atau ritual yang dipercaya bisa digunakan untuk memperoleh kekayaan secara instan melalui jalan pintas. Biasanya dengan bantuan entitas atau makhluk gaib.
Saat melakukan ritual pesugihan, pelaku pesugihan biasanya membuat perjanjian dengan makhluk gaib.
Dalam melakukan perjanjian, tumbal atau mahar tertentu harus dipersembahkan kepada makhluk gaib sebagai pengganti atau barter untuk kekayaan yang diperoleh.
Korban tumbal pesugihan ditentukan berdasarkan permintaan sang makhluk gaib dan pelaku pesugihan harus bisa memenuhinya.
Kepercayaan mengenai pesugihan ini tidak terlepas dari masyarakat yang gemar akan hal-hal supranatural.
Selain itu, keinginan untuk memperoleh kekayaan secara instan tanpa perlu bekerja keras membuat kepercayaan terhadap praktik ini kian berkembang.
Baca Juga: Pesugihan Bulus Putih di Sendang Jimbung Klaten, Nyawa Ditukar Harta Berlimpah
Menurut Prof. Wasino, seorang Guru Besar Sejarah Unnes, konsep pesugihan merupakan gejala baru. Konsep pesugihan baru muncul pada abad akhir 19 dan awal abad 20.
Kecemburuan sosial dan ketimpangan yang terjadi di masyarakat pada saat itu menjadikan orang yang kaya secara tiba-tiba dianggap melakukan praktik pesugihan.
Cerita pesugihan bagi masyarakat Indonesia dari zaman ke zaman sudah ada sejak dulu kala. Perbuatan syirik ini banyak sekali dilakukan masyarkat kita demi sebuah kekayaan.
Pesugihan makam keramat datuk kerah putih di Medan ramai kunjungi malam jumat supaya jadi crazy rich. Akan menjadi cerita horor dan mistis kali ini.
Ternyata, gemerlap kota Medan yang penuh hiruk pikuk menyimpan sejuta cerita mistis seperti makam keramat Datuk Kerah Putih berusia 500 tahun di Medan tempat meminta kekayaan. Ada-ada saja jika dilihat dari kacamata agama.
Meskipun, zaman sudah modern, namun tak sedikit orang percaya pada hal mistis untuk mendapatkan keinginan, termasuk kekayaan.