Baca Juga: Kisah Misteri: Hantu Kuyang Pulau Kalimantan Mengincar Ibu-ibu Hamil atau Baru Melahirkan
Tak lama kemudian terlihat bibir ombak di sekitar tempat itu pecah, memanjang seperti bentuk air di atas daun keladi pada malam hari.
Hyang Megantara mengerti bahwa pecahan ombak sedemikian rupa itu merupakan suatu penyamaran makhluk halus bagi penglihatan manusia biasa.
Ia tahu juga bahwa seluruh makhluk di dalam laut sedang menyisi dan memberi jalan guna menyambut kedatangan tamu.
Kemudian semburan air laut seperti disiramkan ke atas puncak batu. Hyang Megantara diam saja, dan tak setetes air pun yang melekat pada pakaiannya.
Bersamaan dengan itu, serentak muncul dua moncong terjulur dari air. Kedua sesok itu merayap rata dengan batu tempat Hyang Megantara duduk.
Hyang Megantara lalu membuka ikat kepalanya yang bertuliskan huruf-huruf Arab yang disulam dengan benang emas.
Kebutan ikat kepala itu membuat air laut membludak mundur, sehingga bagian belakang kedua makhluk yang datang itu jelas kelihatan.
Ternyata dua ekor naga. Mata kedua makhluk itu biru bening, seperti nyala warna cat spotlight tertimpa cahaya lampu.
Besar mata tersebut masing-masing seperti telur ayam negeri. Jauh di belakangnya, tampak ujung ekor yang melentur-lentur timbul tenggelam di permukaan laut
Kedua Naga itu kemudian mengucapkan salam, disambut oleh Hyang Megantara dengan salam pula.
Suaranya sebagian ditelan gemuruh ombak. Setelah itu tampak mereka terlibat dalam sebuah pembicaraan, namun bukan dengan mulut biasa melainkan melalui wisik hati.
"Kami naga dunia datang berkunjung," ucap yang di sebelah kanan, yang kelihatan warma sisiknya lebih tua dan tiga siripnya seperti cambuk ekor ikan pari, berombak ke atas punggungnya.
"Kalian menjaganya dengan baik?" tanya Hyang Megantara. "Kemana pimpinan kalian?"
"Dia turun ke dalam bumi pulau ini, menunggu perintah Sang Hyang Widi untuk mengerahkan Dhabatul Ardhie ke luar menjelang akhir zaman," kata naga yang di sebelah kiri, dengan pinggang terayun-ayun dipukul ombak yang mulai besar menjelang tengah malam itu.