Baca Juga: Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Disuntik 4 Jenis Vaksin, Kemenkes Buka Suara
Situasi ini dapat memengaruhi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial secara keseluruhan.
Hasto menjelaskan pentingnya memiliki setidaknya satu anak perempuan dalam setiap keluarga sebagai bagian dari strategi BKKBN untuk menjaga keseimbangan gender dan memastikan pertumbuhan populasi yang stabil.
Anak perempuan diharapkan dapat melahirkan generasi berikutnya dan menjaga keseimbangan demografis di masa depan.
Selain itu, memiliki anak perempuan juga berhubungan dengan beberapa keuntungan sosial dan ekonomi bagi keluarga.
Baca Juga: Pernikahan Adat Banjar, Pengantin Wanita ini Serok Uang Tunai sampai Rp50 Juta
Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa perempuan cenderung lebih terlibat dalam pengasuhan orang tua mereka saat tua dan sering kali berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan keluarga.
Untuk menghadapi penurunan TFR, BKKBN telah meluncurkan berbagai inisiatif dan kampanye untuk mendorong pasangan agar memiliki lebih banyak anak.
Salah satu fokus utamanya adalah memberikan edukasi tentang pentingnya perencanaan keluarga yang seimbang dan manfaat memiliki anak perempuan.
Hasto Wardoyo juga menyoroti perlunya peran aktif dari pemerintah daerah dalam mendukung program-program BKKBN.
Baca Juga: ODGJ di Garut Mutilasi Sesama ODJ di Pinggir Jalan
"Kerja sama dengan pemerintah daerah sangat penting untuk mencapai target ini. Program-program harus disesuaikan dengan kondisi lokal dan melibatkan masyarakat secara langsung," tambahnya.
BKKBN juga berupaya meningkatkan akses ke layanan kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga, khususnya di daerah-daerah dengan angka TFR yang sangat rendah.
Program-program edukasi dan kampanye kesadaran tentang pentingnya keseimbangan gender dalam keluarga juga diintensifkan.
Pernyataan Hasto Wardoyo menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Ada yang mendukung upaya BKKBN dalam menjaga keseimbangan populasi dan meningkatkan jumlah anak perempuan.