Harga Minyak Mentah Berjangka Brent untuk Pengiriman September Turun 63 Sen Bertengger Dilevel US$ 81,08 Per Barel

photo author
- Kamis, 25 Juli 2024 | 13:47 WIB
Harga Minyak Mentah Berjangka Brent untuk Pengiriman September Turun 63 Sen Bertengger Dilevel US$ 81,08 Per Barel
Harga Minyak Mentah Berjangka Brent untuk Pengiriman September Turun 63 Sen Bertengger Dilevel US$ 81,08 Per Barel

realitasonline.id - Pada perdagangan Kamis (25/7/2024) harga minyak mentah turun dipicu kekhawatiran atas lemahnya permintaan di China, importir minyak mentah terbesar di dunia.

Tapi, selain itu ekspektasi mendekati kesepakatan gencatan senjata di Timur Tengah juga turut melemahkan harga minyak.

Berdasarkan data yang dilansir dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September turun 63 sen, atau 0,8% menjadi US$ 81,08 per barel pada pukul 03.55 GMT.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Terseret Turunnya Persediaan Minyak Mentah Amerika Serikat

Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman September turun 63 sen, atau 0,8%, menjadi US$ 76,96 per barel.

Kedua harga minyak acuan tersebut ditutup naik pada Rabu, menghentikan penurunan berturut-turut setelah Badan Informasi Energi (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah AS turun 3,7 juta barel pada minggu lalu.

Angka tersebut lebih besar dari ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan sebesar 1,6 juta barel.

Baca Juga: Harga Emas Antam Melorot Rp6.000 Dibanderol Rp1.400.000 per gram Hari Ini

Berdasarkan data EIA menunjukkan, stok bensin AS turun 5,6 juta barel, dibandingkan ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan sebanyak 400.000 barel.

Di sisi lain stok sulingan turun 2,8 juta barel dibandingkan ekspektasi kenaikan 250.000 barel.

“Meskipun terjadi penurunan stok minyak mentah dan bensin di AS, investor tetap waspada terhadap melemahnya permintaan di China dan ekspektasi akan majunya perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas menambah tekanan,” kata Hiroyuki Kikukawa, presiden NS Trading, salah satu unit Nissan Securities.

Tahun ini, impor minyak dan pengoperasian kilang China cenderung lebih rendah dibandingkan tahun 2023 karena melemahnya permintaan bahan bakar di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi, menurut data pemerintah.

Merosotnya pasar saham AS juga mengurangi selera risiko para pedagang, tambah Kikukawa. Ketiga indeks utama di Wall Street berakhir lebih rendah pada hari Rabu.

Di Timur Tengah, upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza antara Israel dan kelompok militan Hamas berdasarkan rencana yang digariskan oleh Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei dan dimediasi oleh Mesir dan Qatar telah mendapatkan momentum selama sebulan terakhir.

Pada hari Rabu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat sketsa garis besar yang samar-samar mengenai rencana deradikalisasi Gaza pasca perang dalam pidatonya di depan Kongres AS dan memuji potensi aliansi masa depan antara Israel dan sekutu-sekutu Arab Amerika.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuli

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X