realitasonline.id - Kabar, terkait pengunduruan diri Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan, mundur dari pencalonan presiden dan mendukung wakil presidennya.
Diketahui, Kamala Harris sebagai kandidat dari Partai Demokrat adalah cara terbaik untuk mempersatukan negara, meskipun dia berambisi untuk memenangkan pemilu AS.
Dilansir dari Reuters, Kamis (25/7), pengumuman Biden untuk mundur dari bursa pemilihan presiden AS pada Minggu (21/7) menyusul penampilan debat yang buruk dengan Trump pada Juni lalu. Hal ini menambah pertanyaan tentang kemampuannya untuk memenangkan pemilihan presiden November nanti.
Dalam pidatonya dari Ruang Oval, dia mengatakan dia yakin dia bisa terpilih kembali karena rekornya pada masa jabatan pertamanya.
“Tetapi tidak ada, tidak ada yang dapat menghalangi penyelamatan demokrasi kita. Itu termasuk ambisi pribadi,” katanya.
“Jadi saya memutuskan bahwa cara terbaik ke depan adalah dengan meneruskan kepemimpinan tersebut kepada generasi baru. Itu adalah cara terbaik untuk mempersatukan bangsa kita.”
Harris, perempuan kulit hitam pertama dan orang Amerika keturunan Asia yang menjabat sebagai wakil presiden, akan menjadi perempuan pertama yang terpilih sebagai presiden jika ia menang pada 5 November.
Dalam tiga hari sejak keputusan Biden, Harris telah menarik dukungan luas dari seluruh Partai Demokrat dan melakukan revitalisasi kampanye pemilunya.
Biden memuji Harris sebagai pemimpin kuat yang akan menjadi presiden efektif.
"Dia berpengalaman, dia tangguh, dia mampu. Dia telah menjadi mitra yang luar biasa bagi saya dan pemimpin bagi negara kita. Sekarang pilihan ada di tangan Anda, rakyat Amerika."
Beberapa jam sebelumnya, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mencoba meredam momentum tersebut dengan pidato agresifnya di rapat umum tersebut, yang merupakan pidato pertamanya sejak kemunculan Harris yang mengubah persaingan.
“Dia adalah seorang radikal sayap kiri gila yang akan menghancurkan negara kita jika dia terpilih,” katanya.