Pada hari Senin, kontrak berjangka Brent merosot ke level terendah sejak awal Januari dan kontrak berjangka WTI menyentuh level terendah sejak Februari.
Karena kemerosotan pasar saham global semakin mendalam di tengah meningkatnya kekhawatiran akan potensi resesi di AS, konsumen minyak bumi terbesar di dunia.
Namun, kedua benchmark tersebut mematahkan penurunan tiga sesi berturut-turut pada hari Selasa karena ketegangan di Timur Tengah memicu kekhawatiran pasokan.
Janji Iran untuk melakukan pembalasan terhadap Israel dan AS menyusul pembunuhan dua pemimpin militan telah menimbulkan kekhawatiran bahwa perang yang lebih luas sedang terjadi di Timur Tengah.
“Setiap eskalasi konflik di Timur Tengah dapat menimbulkan risiko lebih besar terhadap gangguan pasokan dari wilayah tersebut,” kata analis ANZ Daniel Hynes.
Produksi yang lebih rendah di ladang minyak Sharara yang berkapasitas 300.000 barel per hari (bpd) di Libya juga menambah kekhawatiran kekurangan pasokan.
Persediaan minyak global turun sekitar 400.000 barel per hari pada semester pertama tahun ini, menurut perkiraan Badan Informasi Energi AS (EIA) yang diterbitkan pada hari Selasa.
Mereka memperkirakan stok akan menurun sekitar 800.000 barel per hari pada paruh kedua tahun ini.