Harga Minyak Mentah Brent Turun 0,15% Bertengger di Level US$ 77,54 Per Barel

photo author
- Selasa, 20 Agustus 2024 | 20:03 WIB
Harga Minyak Mentah Brent Turun 0,15% Bertengger di Level US$ 77,54 Per Barel
Harga Minyak Mentah Brent Turun 0,15% Bertengger di Level US$ 77,54 Per Barel

realitasonline.id - Pada perdagangan Selasa (20/8/2024) harga minyak mentah melemah disebabkan Israel menerima proposal untuk mengatasi perbedaan pendapat yang menghalangi kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Hal ini membantu meredakan kekhawatiran tentang gangguan pasokan di Timur Tengah.

Berdasarkan data yang dilansir dari Reuters, harga minyak mentah Brent turun 0,15%, menjadi US$ 77,54 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Turun Lebih dari US dengan Brent Merosot di Bawah US Per Barel

Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk pengiriman September 2024 turun 0,2% dan berada di level US$ 74,23 per barel.

Di sisi lain, harga minyak Brent telah jatuh sekitar 2,5% pada hari Senin, sementara WTI turun 3%.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Senin bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menerima proposal penghubung yang diajukan oleh Washington.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Turun 1% Setelah Persediaan Minyak Mentah Amerika Serikat Naik Secara Tak Terduga.

Untuk mengatasi perbedaan pendapat yang menghalangi perjanjian gencatan senjata di Gaza, dan mendesak Hamas untuk melakukan hal yang sama.

Namun, kelompok Islam Palestina mengumumkan dimulainya kembali aksi bom bunuh diri di Israel setelah bertahun-tahun, dan mengaku bertanggung jawab atas ledakan di Tel Aviv pada Minggu malam.

Petugas medis mengatakan serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina di Jalur Gaza pada hari Senin.

Hanya ada sedikit tanda-tanda perdamaian di lapangan dan kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas.

Sementara itu, produksi di ladang minyak Sharara Libya telah meningkat menjadi sekitar 85.000 barel per hari dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk memasok kilang minyak Zawia.

Menurut dua insinyur yang bekerja di ladang tersebut kepada Reuters pada hari Senin. Kondisi ini juga turut meredakan kekhawatiran tentang pasokan.

Perusahaan Minyak Nasional (NOC) Libya telah menyatakan keadaan kahar (force majeure) terhadap ekspor minyak dari ladang minyak tersebut pada 7 Agustus setelah blokade oleh pengunjuk rasa memukul produksi di ladang minyak berkapasitas 300.000 barel per hari tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuli

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X