Rahasia di Balik Pembuatan Mumi: Bahan-bahan Ajaib dari Mesir Kuno

photo author
- Kamis, 22 Agustus 2024 | 21:30 WIB
Mumi, jasad manusia atau hewan yang diawetkan secara sengaja, merupakan salah satu warisan paling misterius dari peradaban Mesir Kuno. (Hariansuara.com)
Mumi, jasad manusia atau hewan yang diawetkan secara sengaja, merupakan salah satu warisan paling misterius dari peradaban Mesir Kuno. (Hariansuara.com)

Realitasonline.id | Mumi, jasad manusia atau hewan yang diawetkan secara sengaja, merupakan salah satu warisan paling misterius dari peradaban Mesir Kuno.

Proses mumifikasi yang rumit melibatkan penggunaan berbagai macam bahan alami dengan tujuan mengawetkan tubuh agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama.

Apa saja bahan-bahan ajaib yang digunakan oleh orang Mesir Kuno untuk membuat mumi?

Natron: Garam Ajaib Penyerap Kelembaban

Natron adalah salah satu bahan utama yang digunakan dalam proses mumifikasi. Natron merupakan campuran garam alami yang mengandung natrium karbonat, natrium bikarbonat, dan natrium klorida.

Garam ini memiliki sifat menyerap air yang sangat baik, sehingga efektif dalam menghilangkan cairan tubuh dan mencegah pertumbuhan bakteri.

Setelah organ dalam dikeluarkan, tubuh mumi akan direndam dalam natron selama beberapa minggu hingga semua kelembapan terhisap.

Baca Juga: Misteri Terkuak! Ini Rahasia di Balik Kekuatan Beton Romawi yang Abadi

Resin dan Minyak Atsiri: Pelapis Alami

Resin dari berbagai jenis pohon, seperti cemara dan pinus, serta minyak atsiri dari tumbuhan aromatik seperti juniper dan cedar, digunakan sebagai pelapis luar pada mumi.

Campuran resin dan minyak atsiri ini berfungsi sebagai antiseptik alami, mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Selain itu, campuran ini juga memberikan aroma harum pada mumi.

Lemak Hewani: Pelembap Alami

Lemak hewan, seperti lemak sapi atau lemak unta, digunakan untuk melembapkan kulit mumi. Setelah proses pengeringan dengan natron, kulit mumi akan menjadi kering dan keras.

Untuk mencegah kulit menjadi pecah-pecah, maka lapisan lemak hewan dioleskan pada seluruh permukaan tubuh mumi.

Bahan Lainnya:

  • Honey: Madu digunakan sebagai antiseptik dan pelembap alami.
  • Linen: Kain linen digunakan untuk membungkus mumi setelah proses pengawetan selesai.
  • Papyrus: Tulisan pada papyrus digunakan untuk mencatat proses mumifikasi dan informasi tentang mumi.

Baca Juga: Mood Swing: Ketika Emosi Naik Turun Bak Roller Coaster

Proses Pembuatan Mumi

  1. Pengeluaran Organ Dalam: Organ dalam seperti hati, paru-paru, lambung, dan usus dikeluarkan dari tubuh. Organ-organ ini kemudian diawetkan secara terpisah dalam toples khusus yang disebut Canopic jars.
  2. Pengeringan: Tubuh kemudian direndam dalam natron selama beberapa minggu untuk menghilangkan semua kelembapan.
  3. Pelapisan: Setelah kering, tubuh dilapisi dengan campuran resin, minyak atsiri, dan lemak hewan.
  4. Pembungkusan: Tubuh kemudian dibungkus dengan kain linen yang telah dibalsem.
  5. Pemakaman: Mumi ditempatkan di dalam sarkofagus atau peti mati dan dimakamkan di dalam makam.

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alia Rohali

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X