Tidak hanya bersih dan suci namun juga indah. Rasulullah berpesan :
إِنَّكُمْ قَادِمُونَ عَلَى إِخْوَانِكُمْ فَأَصْلِحُوا رِحَالَكُمْ وَلِبَاسَكُمْ حَتَّى تَكُونُوا فِي النَّاسِ كَأَنَّكُمْ شَامَةٌ
"Sesungguhnya kalian akan menemui saudara-saudara kalian, maka perindahlah kendaraan dan pakaian kalian hingga kalian tampak indah (menjadi panutan) di tengah-tengah manusia. [HR Ahmad]
Namun demikian, setan banyak memalingkan manusia dari kebersihan. Di dalam kitab Faidlul Qadir, Al-Munawi berkata : Setan merayu manusia supaya tidak menjaga kebersihan dengan rayuannya :
نَظِّفْ قَلْبَكَ قَبْلَ ثَوْبِكَ
“Bersihkan hatimu terlebih dahulu, sebelum kau membersihkan bajumu”
Ini bukanlah nasehat akan tetapi rayuan yang bisa menjadikan seseorang tidak menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya (dalam menjaga kebersihan) dan mengabaikan hak teman dan lingkungannya yang mana ia diperintahkan untuk menjaga kebersihannya. Seandainya ia berpikir secara mendalam niscaya ia akan menemukan fakta bahwa kebersihan lahiriyah itu akan membantu kepada kebersihan bathin. Untuk itulah, baju Rasul SAW sama sekali tidak pernah kotor. [Faidlul Qadir]
Kedua, Islam melarang kita mengganggu orang lain. Menumpuk sampah akan menyebabkan bau yang tak sedap dan ini akan mengganggu orang lain bahkan mailakatpun akan terganggu. Jika demikian maka malaikat tidak akan mendekati rumah tersebut dan itu artinya rumah itu menjadi rumah yang tak berkah. Nabi SAW bersabda :
مَنْ أَكَلَ الْبَصَلَ وَالثُّومَ وَالْكُرَّاثَ فَلَا يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَتَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ بَنُو آدَمَ
Barangsiapa makan bawang merah dan putih serta bawang bakung maka janganlah dia mendekati masjid kami, karena malaikat akan terganggu dengan bau yang tidak sedap yang bisa mengganggu manusia. [HR Muslim]