Demikian pula shalat jum’at. Nabi SAW bersabda :
الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ
“Shalat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa yang di antara semua itu, jika dosa-dosa besar dijauhi.” [HR. Muslim]
Pelebur dosa bukan hanya terdapat dalam amalan saja, bahkan setiap musibah yang menimpa juga menjadi pelebur dosa. Nabi SAW bersabda :
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاه
Tidaklah seorang muslim itu ditimpa musibah baik berupa rasa lelah, rasa sakit, rasa khawatir, rasa sedih, gangguan atau rasa gelisah sampaipun duri yang melukainya melainkan dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosanya. [HR Bukhari]
Dan dalam riwayat lain, disertakan tujuan akhirnya. Nabi SAW bersabda :
مَا يَزَال الْبَلاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمؤمِنَةِ في نَفْسِهِ وَولَدِهِ ومَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّه تَعَالَى وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ
"Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada dosa pada dirinya." [HR Tirmidzi]
Maka semua itu saling menyempurnakan satu sama lain dalam menghapuskan dosa seseorang sehingga sebagaimana dinyatakan dalam hadits terakhir “berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada dosa pada dirinya." [HR Tirmidzi]
Wallahu A’lam. Semoga Allah al-Bari membuka hati dan fikiran kita untuk terus termotivasi untuk beribadah dengan sebaik-baiknya dan terus melaksanakan ibadah dengan istiqamah sehingga berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak membawa dosa apapun.
Salam Satu Hadits
Dr.H.Fathul Bari.,SS.,M.Ag
Pondok Pesantren Wisata AN-NUR 2 Malang Jatim