Realitasonline.id | Fever Dream (Distancia de Rescate), sebuah film thriller psikologis yang dirilis oleh Netflix pada tahun 2021, adalah adaptasi dari novel berjudul sama karya penulis Argentina, Samanta Schweblin.
Disutradarai oleh Claudia Llosa, film ini membawa penonton dalam perjalanan yang mencekam dan penuh teka-teki tentang hubungan, ketakutan, dan pengorbanan seorang ibu.
Dengan atmosfer yang penuh ketegangan dan cerita yang terjalin dengan elemen mistis, Fever Dream mengajak penonton untuk merenungi ketakutan terdalam yang kerap mengintai dalam kehidupan sehari-hari.
Sinopsis
Cerita dimulai dengan Amanda (María Valverde), seorang ibu muda yang sedang berlibur di pedesaan Argentina bersama putrinya, Nina.
Di tengah suasana pedesaan yang tenang namun terasa mencekam, Amanda mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres. Ketika Nina tiba-tiba jatuh sakit, Amanda berusaha keras untuk menemukan penyebabnya.
Dalam prosesnya, ia bertemu dengan Carola (Dolores Fonzi), seorang wanita lokal yang memiliki kisah kelam tentang putranya, David (Emilio Vodanovich).
Carola bercerita kepada Amanda tentang penyakit misterius yang pernah menyerang David, yang membuatnya harus melakukan "penggantian roh" untuk menyelamatkan nyawa putranya.
Amanda mulai merasa terjebak dalam teka-teki antara kenyataan dan imajinasi, antara hidup dan mati, saat ia mencari jawaban atas nasib putrinya.
Sepanjang film, Amanda terus-menerus dikejar oleh perasaan cemas dan ketakutan, yang digambarkan melalui narasi penuh simbolisme dan metafora.
Analisis
Fever Dream berhasil menciptakan suasana yang menegangkan dengan cara yang halus namun menghantui. Melalui sinematografi yang apik dan pengambilan gambar yang indah namun suram, penonton diajak masuk ke dalam dunia Amanda yang penuh ketidakpastian.
Sutradara Claudia Llosa dengan cermat menenun cerita ini menjadi sebuah narasi yang tidak hanya menegangkan tetapi juga penuh dengan lapisan emosional yang kompleks.