Realitasonline.id | Sifat people pleaser atau sering disebut menyenangkan orang lain sering kali membuat kita merasa tidak nyaman dan kesulitan untuk mengatakan "tidak".
Padahal, menempatkan kebahagiaan orang lain di atas diri sendiri dapat berdampak negatif pada kesejahteraan kita.
Apa itu People Pleaser?
People pleaser adalah seseorang yang selalu berusaha menyenangkan orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebutuhan dan keinginan diri sendiri.
Mereka seringkali merasa kesulitan untuk mengatakan tidak, takut akan penolakan, dan ingin selalu disukai oleh orang lain.
Baca Juga: 7 Keputusan Terbaik Untuk Kamu Lakukan Sebelum Usia 30-an, Periksa Kesehatan Salah Satunya!
Dampak Menjadi People Pleaser
- Stres: Terlalu memikirkan perasaan orang lain dapat menyebabkan stres yang berkepanjangan.
- Kelelahan: Selalu berusaha memenuhi harapan orang lain dapat membuat kita merasa lelah secara emosional dan fisik.
- Kehilangan identitas: Kita bisa kehilangan jati diri karena terlalu fokus pada apa yang diinginkan orang lain.
- Hubungan yang tidak sehat: Terkadang, orang lain dapat memanfaatkan sifat people pleaser kita.
Cara Mengatasi Sifat People Pleaser
-
Kenali Diri Sendiri:
- Temukan nilai-nilai: Apa yang benar-benar penting bagi Anda?
- Identifikasi pola: Perhatikan pola perilaku Anda saat berinteraksi dengan orang lain.
- Terima kekurangan: Tidak ada manusia yang sempurna. Terima diri Anda apa adanya.
-
Belajar Menolak:
- Mulai dengan hal kecil: Latih diri Anda untuk mengatakan tidak pada hal-hal yang sepele.
- Berikan alasan yang sopan: Jelaskan alasan Anda dengan tegas namun sopan.
- Jangan merasa bersalah: Ingat, Anda berhak untuk mengatakan tidak.
-
Prioritaskan Diri Sendiri:
- Luangkan waktu untuk diri sendiri: Lakukan aktivitas yang Anda sukai.
- Jaga kesehatan: Istirahat yang cukup, makan makanan sehat, dan berolahraga.
- Tetapkan batas: Batasi waktu dan energi yang Anda berikan untuk orang lain.
-
Tingkatkan Percaya Diri:
- Affirmasi positif: Ucapkan kata-kata positif pada diri sendiri setiap hari.
- Rayakan keberhasilan: Apresiasi pencapaian kecil sekalipun.
- Cari dukungan: Berbagi perasaan dengan orang yang Anda percaya.
-
Belajar Mengkomunikasikan Perasaan:
- Gunakan "aku" statement: Ungkapkan perasaan Anda tanpa menyalahkan orang lain.
- Berlatih asertif: Sampaikan pendapat Anda dengan tegas namun sopan.
Baca Juga: Yuk Cari Tahu! Ini Perbedaan Antara Menangis Karena Sedih dan Menangis Karena Depresi
Artikel Selanjutnya
Menangis Tanpa Alasan Jelas? Ini Dia Penyebab Dibaliknya!
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.