realitasonline.id - Kisah mistis pesugihan kali membahas Makam Ngujang terletak di Desa Ngujang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Masyarakat percaya terhadap kemunculan kera-kera yang tidak diketahui asal-usulnya.
Sehingga makam Ngujang juga dikenal dengan nama kethekan dalam bahasa Jawa yang artinya kera.
Keberadaan kera itulah yang membuat makam ini dijadikan tempat berburu pesugihan oleh sebagian masyarakat.
Mengutip jurnal berjudul Ritualitas dan Pemaknaan Pesugihan Situs Makam Ngujang di Kabupaten Tulungagung karya Devi Valen Chrismu.
Terdapat legenda yang beredar di masyarakat setempat, di mana suatu hari ada dua santri laki-laki dan perempuan yang sengaja membolos dari kegiatan pengajian.
Mereka bermain di sekitar makam yang pada saat itu dibangun sebuah pondok dan ditumbuhi pohon-pohon besar.
Seorang kiai keluar dari pondok tersebut mengutuk kedua santri tersebut menjadi monyet.
Konon, monyet yang sering dijumpai di sekitar makam itu merupakan keturunan dari dua santri itu.
Berdasarkan cerita tersebut, ritual yang dilakukan di makam Ngujang berkaitan dengan pesugihan kera.
Pelaku pesugihan datang meminta bantuan kepada jin kera untuk mendapatkan rezeki atau kekayaan berlimpah. Mereka bersekutu dan melakukan perjanjian dengan jin.
Ritual ini diawali dengan membawa sesajen, melakukan meditasi atau bertapa di punden tersebut.
Kemudian para pelaku hanya tinggal menunggu datangnya kekayaan dan menaati perjanjian dengan jin tersebut.